ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pemkab Kutim Normalisasi Drainase

January 8, 2020 by  
Filed under Kutai Timur

Share this news

SANGATTA- Musim hujan sudah dimulai pada November 2019 secara bertahap. Kemudian pada 2020, curah hujan semakin meningkat menjadi lebih tinggi pada Januari. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan curah hujan akan mencapai puncaknya pada Februari dan Maret. 

Secara bertahap peningkatan curah hujan dimulai pada Januari sampai Maret, terutama di bagian selatan pulau Sumatera, pulau Jawa hingga Nusa Tenggara, Kalimantan bagian Tengah, Sulawesi, dan Papua.

Menyikapi siklus iklim tahunan tersebut, Pemkab Kutim melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) melakukan serangkaian tindakan antisipasi, agar tidak terjadi banjir seperti yang melanda beberapa kota di Indonesia.

Diantaranya normalisasi drainase, peningkatan kualitas dan fungsi drainase serta beberapa kegiatan lain. Sejak akhir 2019 hingga awal 2020 ini, terlihat DPU mengerahkan sejumlah unit alat berat untuk melakukan pengerukan drainase.

“Alhamdulillah berkat perhatian Pemkab yang melancarkan fungsi drainase, siklus pembuangan air dilingkungan masyarakat semakin baik,” kata Zainal, salah seorang warga Jalan Assadiah, Sangatta Utara, Rabu, (8/1/2020).

Saat ini sistem drainase di jalan tersebut terus ditingkatkan agar lebih baik dari sebelumnya. Selain di Jalan Assadiyah, kegiatan normalisasi sistem drainase dengan cara pengerukan juga dilakukan disekitar Jalan Abdul Wahab Syahranie menuju Pusat Perkantoran Pemkab Kutim, Bukit Pelangi.

Melalui normalisasi dan peningkatan sistem drainase ini, diharapkan Sangatta sebagai Ibukota Kabupaten Kutim tak lagi diserang banjir, seperti yang pernah terjadi beberapa kali sebelumnya. Selain itu, Bupati Kutim H Ismunandar melalui instansi teknis, camat hingga RT juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk terus menjaga lingkungan. Dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, menjaga drainase disekitar tempat tinggal agar tetap normal. Serta mewaspadai musim penghujan dengan memperhatikan daerah resapan air. Sehingga bisa menghindari bahaya banjir. (*/hm3)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.