Inovasi Baru Pengembangan Perpustakaan Umum Kukar

DALAM benak masyarakat, Perpustakaan Umum Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tentunya sebuah kantor yang didalamnya ada banyak buku.

Pengunjung yang datang umumnya disambut petugas dan dilayani. Lalu pengunjung tersebut akan mencari buku, membacanya diruang yang sudah disediakan atau membawa buku pulang untuk dibaca dirumah.Hanya sebetas itu.

Bambang Sugiyanto, Kabid Organisasi dan Minat Baca Masyarakat Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kukar mengatakan bahwa tidak banyak orang tahu bahwa Perpustakaan Umum Kukar memiliki banyak hal yang bisa dilakukan, baik dalam proses layanan dengan menyediakan fasilitas maupun kemitraan untuk kepuasan pelanggan.

“Tujuan kami tak hanya memuaskan pelanggan, tapi juga cerdaskan masyarakat yaitu bagaimana pelanggan bisa kembali lagi dan membawa ide, menerapkan ide. Pada akhirnya membawa manfaat berupa informasi, dan pengetahuan wirausaha yang pada akhirnya membawa perubahan masyarakat,” ujar Bambang saat dihubungi belum lama ini.

Untuk itu Bambang mengatakan bahwa pihaknya melahirkan beberapa Inovasi atau terobosan  Pengembangan Perpustakaan Kukar yang terbagi menjadi empat poin.

Pertama yaitu Inovasi Layanan (Customer Care = Costumer Satisfaction = Service Excelen) yaitu membuat layanan lebih baik, memuaskan dan berkelanjutan.Yaitu dengan Fasilitas yang memadai, Petugas yang bersahabat dan interaktif dengan pengunjung, Kenyamanan ruang, kondisi, situasi, Koleksi yang beragam, up date, lengkap, serta Pemenuhan kebutuan pengguna, tidak sekedar buku, tapi program dan berlanjut.

Ke dua, Inovasi Kegiatan.Kegiatan harus dibuat secara partisipatif bersama pengguna, harus berkaitan antara kegiatan satu dengan lainnya dan berkesinambungan, terus dikembangkan dan bermuara pada kecerdasan masyarakat yang berbasis pada kepentingan masyarakat.

Ke tiga, Inovasi Pemberdayaan Masyarakat. Yaitu melibatkan masyarakat dalam layanan, dalam kegiatan dan dalam setiap aktifitas yang dilakukan. Bukan hal yang sulit apabila perpustakaan memberikan layanan yang mendekatkan pada konsumen. Dengan menitipkan koleksi disetiap titik layanan tertentu berarti sudah menyertakan masyarakat dalam layanan. Mendekatkan layanan pada masyarakat berarti memudahkan masyarakat dalam menjangkau wilayah layanan. Mengikutkan dalam kepanitiaan kegiatan merupakan partisipasi active masyarakat dalam setiap kegiatan. Mengakomodir kelompok-kelompok masyarakat dalam aktifitas dan pengembangannya merupakan pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Dan yang ke empat, Inovasi Kemitraan.  Perpustakaan Umum Kukar tidak akan berkembang jika berjalan sendiri, harus ada kerjasama kemitraan baik dengan pihak swasta sebagai sponsor atau sebagai kerjasama dengan program dan indikator keberhasilan yang jelas.

Dikatakannya bahwa faktor kepercayaan pihak swasta kepada pihak Pemerintah perlu dibangun kembali dengan transparasi, profesionalisme kerja, pertanggung jawaban yang jelas dan tepat waktu. Hal penting yang harus dibuktikan adalah rasionalitas dan kejelasan atas program  yang komprehensif.
Kerjasama  tidak  bisa  dilakukan  kalau setiap apa yang dilakukan berupaya mendapat imbalan, tapi mesti diingat bahwa apa yang dilakukan adalah tahapan mencapai prestasi yang akan diikuti oleh kepercayaan dari masyarakat maupun mitra.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan bahwa terobosan  Pengembangan Perpustakaan itu saat ini sedang dilakukan oleh pihknya.

“Kami harap dengan adanya inovasi ini, masyarakat Kukar bisa mendapatkan hal-hal yang positif dan bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan memperoleh terobosan baru terutama dibidang wira usaha. Jadi tidak hanya sekedar meninjam buku,” pungkasnya. (vb/heru)

---