Desa Makarti Dorong Optimalisasi Lahan Rawa untuk Wujudkan Ketahanan Pangan

KUTAI KARTANEGARA — Di tengah fluktuasi harga karet yang berdampak pada perekonomian warga, Desa Makarti, Kecamatan Marangkayu, mulai mengarahkan fokus pada sektor pertanian berbasis lahan rawa sebagai alternatif penopang ekonomi desa. Namun, upaya tersebut masih menghadapi sejumlah hambatan.

Menurut Kaur Umum dan Perencanaan Desa Makarti, Rully Kharisman, lahan rawa yang tersebar di sekitar wilayah desa sebenarnya memiliki potensi besar untuk diolah menjadi areal pertanian produktif. Sayangnya, partisipasi masyarakat masih rendah akibat berbagai kendala teknis.

“Kami akui belum maksimal. Cuaca yang tidak menentu, gangguan hama, dan sulitnya akses jalan menuju lahan membuat warga enggan terlibat lebih jauh,” kata Rully, Senin (30/6/2025).

Selama ini, desa sangat bergantung pada sektor karet, namun penurunan produktivitas dan harga komoditas tersebut mendorong perlunya sumber pendapatan baru yang lebih stabil. Pemerintah desa menilai pengembangan lahan rawa menjadi sawah atau pertanian terpadu bisa menjadi solusi jangka panjang, sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal.

Program percetakan sawah baru pun mulai didorong, namun realisasinya membutuhkan sinergi dengan instansi teknis dan dukungan dari pemerintah kabupaten.

“Kalau ingin serius menggarapnya, dukungan dari dinas harus lebih konkret. Tidak cukup hanya sebatas perencanaan,” tegas Rully.

Langkah ini juga dipandang sebagai bentuk antisipasi terhadap krisis ekonomi akibat ketergantungan berlebihan pada satu sektor. Pemerintah desa berharap pengelolaan pertanian rawa tidak hanya menjadi opsi alternatif, tapi mampu menciptakan lapangan kerja baru sekaligus membangun kemandirian pangan dari desa. (tan/adv diskominfo kukar)

---