Pengusaha Muda Diajak Rebut Peluang Ekonomi IKN

December 4, 2025 by  
Filed under Serba-Serbi

Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji

SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menilai peran pengusaha muda kini berada pada titik yang sangat strategis, terutama menjelang masifnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyebut momentum ini harus dibaca sebagai kesempatan besar bagi generasi muda agar memperkuat struktur ekonomi daerah.

Menurut Seno, pertumbuhan ekonomi Kaltim yang saat ini berada pada angka 4,36 persen menunjukkan perlunya dorongan dari sektor usaha, tidak hanya dari pemerintah. Ia menilai kolaborasi dengan generasi muda, terutama yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dapat menjadi akselerator transformasi ekonomi.

“Generasi muda harus menjadi motor penggerak dalam menghadapi tantangan transformasi ekonomi Kaltim,” ujar Seno, Rabu (3/12/25).

Ia menegaskan, peluang yang hadir akibat perpindahan ibu kota negara sangat luas, mulai dari jasa konstruksi, logistik, perbankan, teknologi digital, hingga ekonomi kreatif. Tanpa kesiapan pelaku usaha lokal, peluang tersebut berpotensi dinikmati pihak luar.

“Lahirnya para pengusaha muda baru akan berdampak langsung pada penurunan pengangguran dan kemiskinan. Ini menjadi indikator kemajuan daerah,” lanjutnya.

Pemprov melihat HIPMI sebagai salah satu simpul yang mampu mempertemukan pelaku usaha, perbankan, BUMN, investor, dan pemerintah daerah dalam satu ekosistem kemitraan. Ia berharap organisasi tersebut mampu menjadi pintu masuk bagi pengusaha muda agar mengambil bagian dalam rantai ekonomi IKN, terutama di kawasan penyangga yang membutuhkan barang, jasa, serta tenaga kerja dalam jumlah besar.

Ketua Umum HIPMI Kaltim, Andi Adi Wijaya, menyambut dorongan tersebut. Ia menilai posisi Kaltim yang kini menjadi pusat perhatian nasional maupun internasional harus menjadi motivasi bagi pengusaha muda lokal untuk tampil sebagai pemain utama.

“HIPMI harus menjadi tuan rumah di daerah sendiri. Program-program yang dijalankan harus berdampak nyata bagi masyarakat dan dunia usaha,” tegasnya.

Pemprov menilai, sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha muda akan menjadi salah satu penentu arah pembangunan ekonomi Kaltim di era IKN. Dengan langkah yang tepat, generasi muda dapat menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi daerah. (yud)

Jelai Kaltim Dibidik Jadi Komoditas Ekspor Bernilai Tinggi

December 4, 2025 by  
Filed under Kalimantan Timur

SAMARINDA – Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memperluas sumber pangan lokal kembali mengerucut pada satu komoditas yang selama ini nyaris terpinggirkan, jelai atau jelay. Tanaman yang dulu lekat dengan ritual adat Dayak itu dinilai memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi menjadi pangan unggulan baru, sejalan dengan dorongan hilirisasi pertanian dalam agenda Jospol.

Alih-alih hanya menjadi bahan upacara adat, jelai kini mendapat perhatian karena peluang ekspornya terbuka lebar. Harga jual di Jepang dapat mencapai Rp400-450 ribu per kilogram, jauh lebih tinggi dibandingkan sejumlah komoditas pangan lokal lainnya.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim, Kosasih, mengatakan, jelai memiliki kandungan nutrisi yang kuat, terutama karbohidrat, sehingga layak diposisikan sebagai pangan alternatif bernilai komersial.

“Saya mengembangkan jelai itu sejak lama. Di kampung sering disebut hanjeli. Nutrisinya luar biasa, karbohidratnya tinggi, dan ini pangan lokal yang sebenarnya sudah lama ada,” ujarnya, Rabu (3/12/25).

Ia menambahkan, kebutuhan jelai di Jepang justru meningkat karena digunakan sebagai bahan sashimi dan sushi, membuat komoditas ini masuk kategori premium.

“Di Jepang harganya bisa Rp400.000 sampai Rp450.000 per kilogram. Di sana itu dipakai untuk menu premium,” jelasnya.

Kosasih menuturkan, ia pernah mengembangkan jelai di Bogor, Kaltim, hingga Kalteng, dan hasilnya selalu menunjukkan prospek yang baik. Bahkan, ia menyebut ada konsumen yang merasakan manfaat kesehatan dari konsumsi jelai.

“Dulu saya kemas seperempat kilo, jual Rp25.000 dan laku. Bahkan ada profesor yang rutin makan jelai dan gula darahnya membaik,” tambahnya.

Meski menjadi bagian dari tradisi Dayak, jelai mulai jarang dikenal generasi muda. Padahal, menurut Kosasih, tanaman ini bisa menjadi komoditas penting dalam ketahanan pangan daerah.

“Dulu acara-acara adat seperti Hudoq selalu pakai jelai. Sekarang generasi muda mulai lupa. Ini yang harus kita kenalkan lagi,” katanya.

Pada kerangka Jospol, hilirisasi pertanian menjadi salah satu prioritas utama. Jelai dinilai cocok dimasukan pada program diversifikasi pangan, pengembangan ekonomi desa, hingga industri olahan lokal.

Ia menegaskan, Kaltim memiliki banyak potensi yang bisa dikelola menjadi sumber pangan alternatif.

“Potensi kita banyak. Ada jelai, pisang kepok, singkong, jagung. Kalau dikelola serius, kita tidak perlu bergantung penuh pada beras. Jelai bisa jadi alternatif pangan unggulan,” ujarnya.

Dirinya berharap pemerintah daerah, pelaku usaha, hingga kelompok tani dapat melihat peluang ini secara lebih serius dan memberikan ruang bagi jelai untuk berkembang bukan hanya sebagai komoditas adat, tetapi juga produk ekonomi strategis.

“Ini pangan lokal kita. Dan ini bisa jadi peluang ekonomi besar bagi petani,” pungkasnya. (yud)

Sabri, Renald dan Ibu Ira

December 4, 2025 by  
Filed under Opini

Catatan Rizal Effendi

SAYA tak kenal Ibu Era Puspadewi. Tapi saya menitikkan air mata ketika dia dikeluarkan dari Rumah Tahanan Gedung KPK, Jakarta, Jumat (28/11) lalu. Padahal saya menyaksikannya hanya lewat layar TV. Tapi hati nurani saya tergugah seperti juga yang lain.

Meski tak kenal dengan Ibu Ira, tapi saya kenal dengan suaminya, Zaim Uchrowi, mantan wartawan majalah Tempo. Saya pernah bertugas bersama-sama ketika meliput kasus pengusaha kayu Kaltim, Jos Sutomo yang terkena kasus pajak beberapa tahun silam.

Syukuran Ibu Ira Puspadewi yang dihadiri Prof Rhenald Kasali.

Ibu Ira adalah mantan Dirut PT ASDP tahun 2019-2022 yang ditahan KPK karena diduga melakukan tindak pidana korupsi ketika melaksanakan Kerja Sama Usaha (KSU) dan akuisisi terhadap PT Jembatan Nusantara (JN).

ASDP merasa perlu mengakuisisi PT JN karena perusahaan itu memiliki izin 53 kapal berlayar di trayek komersial semua. Ini memperkuat trayek komersial, maka kekuatan ASDP untuk mensubsidi silang akan lebih mudah.

Meski dia tak menilep sesenpun dari kegiatan itu, KPK bersikeras tetap menyeretnya ke meja hijau dengan dakwaan merugikan negara sebesar Rp1,25 triliun. KPK  menilai 53 kapal milik PT JN yang tidak baru lagi itu, hanya sekitar Rp19 miliar.

Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sepakat dengan dakwaan itu. Lalu menjatuhkan hukuman pidana 4 tahun dan 6 bulan penjara serta denda sebesar Rp500 juta subsider 3 bulan kurungan kepada Ibu Ira.

Selain Ibu Ira, juga dihukum mantan Direktur Komersial dan Pelayanan PT ASDP Muhammad Yusuf Hadi dan mantan Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT ASDP Harry Muhammad Adhi Caksono.

PT ASDP adalah singkatan dari PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan. BUMN yang bergerak di bidang jasa transportasi penyeberangan dan pelabuhan terintegrasi. Perusahaan ini mengoperasikan lebih dari 226 unit kapal feri di 36 pelabuhan yang tersebar di seluruh Indonesia melayani rute untuk penumpang, kendaraan dan barang.

Hukuman yang dijatuhkan kepada Ibu Ira Cs menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak. Karena orang tahu dia wanita jujur dan mau mengabdi kepada negara. Sebelumnya dia sudah mapan berkarier di luar negeri. Karena itu muncul hastag menyentuh di medsos yang sangat menggugah. “Aku pulang karena dipanggil Negara, tapi sekarang Negara menahanku.”

Berdasarkan berbagai masukan dan desakan, Presiden Prabowo mengambil keputusan untuk memberikan rehabilitasi kepada Ibu Ira dan mantan direktur lainnya. Dengan keputusan rehabilitasi itu, maka Ibu Ira bisa bebas tanpa menjalani hukuman.

Pemberian rehabilitasi merupakan kewenangan atau hak prerogatif presiden dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung (MA) dan DPR, seperti yang tercantum dalam UUD 1945.

Rehabilitasi dalam Pasal 1 (23) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) adalah hak seorang untuk mendapat pemulihan harkat serta martabatnya yang diberikan pada tingkat penyidikan, penuntutan atau peradilan karena ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan berdasarkan undang-undang.

Selain diadili tanpa alasan, rehabilitasi juga merupakan hak pemulihan karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam undang-undang.

Berdasarkan Pasal 95 ayat (1) KUHAP,  penerima rehabilitasi juga berhak menuntut ganti kerugian kepada Negara karena ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili.

Dalam acara syukuran Ibu Ira menceritakan betapa beratnya dia menjalani malam-malam di balik jeruji. Ruang tahanannya gelap, tidak besar dan tidak ada jendela. “Kalau sudah seperti ini kita mau lari ke mana? Cuma ngobrolnya dengan Tuhan,” katanya.

Selain bersyukur kepada Allah, Ibu Ira menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas kepeduliannya yang luar biasa. Juga kepada berbagai pihak yang memberikan dukungan kepadanya termasuk awak media.

MEMATIKAN KEBERANIAN BUMN

Dalam acara syukuran di kediamannya tanpak hadir Prof Rhenald Kasali, guru besar ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Rhenald sempat menjadi saksi ahli dan gigih memberikan pembelaan kepada Ibu Ira. Kebetulan Ibu Ira juga memperoleh gelar doktor filsafat (PhD) dari FEB UI.

Menurut Prof Rhenald, perkara Ibu Ira harusnya dikategorikan sebagai keputusan bisnis yang tidak layak dinilai sebagai kelalaian bisnis dan melanggar hukum pidana korupsi. Jadi dia harus dibebaskan dari semua tuntutan hukum. Apalagi apa yang dilakukan Ibu Ira malah menguntungkan buat perusahaan.

Jika setiap keputusan korporasi yang berisiko dapat berujung pada tuntutan pidana tanpa bukti keuntungan pribadi yang jelas, kata Prof Rhenald, maka kita akan mematikan keberanian para pemimpin BUMN untuk melakukan inovasi dan restrukturisasi penting di BUMN.

Berkaitan dengan pembelaan kepada Ibu Ira, Prof Rhenald sempat mewawancari Dr Sabri Ramdhani, pengusaha kapal feri dari Balikpapan. Sabri, pemilik PT Sadena Mitra Bahari (SMB) juga sohib Rhenald, karena sama-sama alumnus UI. Hanya saja Sabri dari Fakultas Farmasi. Tapi dia juga dikenal sebagai aktivis mahasiswa tahun 80-an zaman ada Dewan Mahasiswa.

Sabri mengaku sudah sekitar 30 tahun bisnis di perkapalan penyeberangan. Dia juga pernah bekerjsama dengan PT JN dan PT ASDP. “Semua menguntungkan,” katanya.

PT SMB memiliki  8 kapal penyeberangan. “Kita juga lagi bikin satu,” kata Sabri. Bikin kapal itu membutuhkan waktu sekitar satu setengah sampai dua tahun. Tapi dengan catatan mesin sudah siap. Karena mesin import dari Jepang.

Menurut Sabri, sebenarnya dia lebih suka membeli kapal tua atau bekas dari pada kapal baru. Setidaknya ada dua alasan.

Pertama, biasanya kapal tua sudah ada izinnya yang melekat pada perusahaan. Sehingga setelah direnovasi sekitar 3 bulan sudah dapat langsung beroperasi. Sedang kapal baru pembuatannya saja memerlukan waktu sekitar satu setengah tahun. Itu belum termasuk mesinnya dan pengurusan izinnya.

Kedua, hasil yang diperoleh dari operasi kapal tua atau kapal baru sama saja. Sementara nilai membeli kapal tua jauh lebih rendah dibanding membeli kapal baru. Keamanan kapal tua juga terjaga karena harus mengikuti prosedur termasuk soal pemeliharaan dan naik dok.

Sabri menilai mengakuisisi PT JN sesuatu yang sangat menguntungkan. “Kalau saya yang ditawari, tentu saja saya mau,” katanya bersemangat.

Prof Rhenald mengaku sangat penting penjelasan dari Sabri. Ini untuk memberikan pembelajaran kepada berbagai pihak terutama aparat hukum (APH) untuk melihat keputusan perusahaan dalam mengambil langkah bisnis bukan sesuatu yang langsung dianggap salah atau berindikasi dugaan korupsi. “Penindakan korupsi memang sangat penting, tapi jangan sampai kita salah menghukum orang,” tandasnya.(*)

Putra Asli Kukar, Devan Febra Anantha Siap Bertarung di Warzone World Champion Malaysia

December 3, 2025 by  
Filed under Olahraga

Atlet Muay Thai Kukar, Devan Febra Anantha

Tenggarong – Devan Febra Anantha, atlet Muay Thai asal Loa Tebu, Kutai Kartanegara, dijadwalkan mengikuti kejuaraan Warzone World Champion di Malaysia pada 6 Desember ini.

Devan sapaan akrabnya merupakan salah satu dari dua atlet yang diberangkatkan bersama tim, yang terdiri dari pelatih, asisten pelatih, dan ofisial.

Devan menyampaikan bahwa persiapannya sudah tuntas dan kini tinggal menjaga kondisi tubuh. “Alhamdulillah, persiapan sudah 100%. Sekarang tinggal menjaga kondisi tubuh, menimbang badan, dan saya siap fight habis-habisan demi Indonesia,” ujarnya.

Dengan tegas Devan memiliki optimisme yanv tinggi sehingga dapat menjadi modal penting menghadapi pertarungan internasional pertamanya.

“Saya Optimis, yakin 100%. Ini kan cita-cita saya, sekaligus international fight pertama saya, jadi saya bakal all in di sini,” kata Devan. Rabu (3/12/2025).

Atlet yang baru berusia 22 tahun ini menuturkan perjalanan kariernya di Muay Thai dimulai pada 2019, saat masih duduk di kelas 1 SMA. Awalnya, ia terjun ke olahraga ini untuk menurunkan berat badan dari 110 kilo menjadi 75 kilo.

“Dari diri sendiri, karena memang ingin mengubah diri. Pelatih saya menawari untuk bertanding pertama kali pada 2019, dan Alhamdulillah sampai sekarang masih ada rezekinya di kompetisi olahraga,” jelasnya.

Dalam persiapan menuju Malaysia, Devan menjalani latihan intensif selama tiga bulan terakhir, fokus pada teknik, fisik, dan penurunan berat badan.

“Kalau tidak ada pertandingan, saya hanya menjaga kondisi dan fisik, latihan tipis-tipis saja. Tapi tiga bulan sebelum pertandingan, persiapan lebih intensif,” kata Devan mengakhiri wawancara. (Adv/Dispora Kukar/Rd)

Bupati Kukar, Aulia Lepas Atlet Muay Thai Devan ke Kejuaraan Internasional di Malaysia

December 3, 2025 by  
Filed under Olahraga

Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri bersama Atlet Muay Thai Devan Febra Anantha

Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri, resmi melepas atlet Muay Thai, Devan Febra Anantha, untuk mengikuti kejuaraan Warzone World Champion di Malaysia.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar, Aji Ali Husni juga turut hadir sebagai bentuk dukungannya, berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Kukar. Rabu (3/12/2025).

Bupati Kukar, Aulia menyampaikan bahwa Devan membawa nama baik Kutai Kartanegara dalam ajang yang diikuti lima negara tersebut dan akan menghadapi petarung unggulan dari Malaysia, Jordan Boy.

“Hari ini kita melepas adik kita, Devan, yang akan berangkat ke Malaysia untuk mengikuti pertandingan Muay Thai Internasional. Beliau membawa nama baik Kutai Kartanegara, dan kita semua berharap Devan bisa meraih hasil terbaik di sana,” ujarnya.

Pemerintah daerah juga menegaskan dukungan penuh bagi Devan agar fokus pada pertandingan.

Ia mengungkapkan bahwa dari proses latihan dan persiapan yang telah dilakukan, peluang Devan meraih prestasi cukup besar.

“Pesan kami, Devan cukup fokus pada pertandingannya. Urusan lain biar tim yang menangani bersama kami, jadi dia bisa benar-benar konsentrasi,” kata Aulia.

Pemerintah daerah juga mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan doa, dengan tayangan pertandingan yang dapat disaksikan melalui vidio.com.

Bupati Kukar menutup pelepasan dengan mengajak seluruh warga mendoakan kemenangan atlet daerah tersebut.

Mari sama-sama kita berdoa untuk kemenangan Devan di laga internasional ini. Terima kasih,” tutup Aulia. (Adv/Dispora Kukar/Rd)

« Previous PageNext Page »

  • vb

  • Pengunjung

    900079
    Users Today : 2779
    Users Yesterday : 2949
    This Year : 748455
    Total Users : 900079
    Total views : 9558745
    Who's Online : 41
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-05