Gernas Bangga Buatan Indonesia Diluncurkan Menkomar Invest di Samarinda

October 12, 2021 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Vivaborneo.com, Samarinda — Dari bumi Mulawarman, Kalimantan Timur,  Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) diluncurkan secara nasional. Gerakan ini tumbuh atas inisiatif Presiden RI Joko Widodo untuk membangun sektor UMKM yang mandiri dan berkualitas global.

Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) diluncurkan secara resmi oleh Menteri Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, bertempat di di Gedung Plenary Stadion Madya Sempaja, Samarinda pada Selasa (12/10/2021).

Luhut mengatakan saat ini mencatat ada sekitar 30 juta orang Indonesia yang bekerja dan terlibat langsung dalam sektor Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM). 

“Sejak Gernas BBI diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020 hingga September  2021, jumlah UMKM yang tercatat sudah mencapai sudah lebih dari 8 juta unit. Artinya dalam waktu satu tahun empat bulan, totalnya naik seratus persen dan kini jumlahnya mencapai 16 juta UMKM yang tercatat di sistem digital,” jelasnya.

Menandai peresmian Gernas BBI ini, Menko Marinvest Luhut Binsar Panjaitan ditandai dengan menabuh gendang bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah, Wakil Menteri Perdagangan Samuel Sambuaga dan Gubernur Kaltim Isran Noor serta Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tutuk SH Cahyono.

Luhut menambahkan,  peningkatan jumlah UMKM dengan berbagai jenis produk ini harus dibarengi dengan peningkatan jumlah kualitas produk dan peningkatan sumberdaya manusia melalui keahlian-keahlian yang dimiliki.

“Jangan sampai seperti yang terjadi. Ada satu daerah menerima pesanan dari Washington, ternyata fotonya berbeda dengan produknya yang dijual. Sehingga diperlukan  untuk menjaga kualitas (barang yang dijual). Karena ini menyangkut pada harga diri kita semua. Menyangkut pada kehormatan kita semua, bahwa kita mengirim harus sesuai dengan yang kita sampaikan (jual),” tegas Luhut.

Menandai Gernas BBI di Kaltim yang juga disaksikan secara virtual oleh Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo ini, Kaltim mengekspor 25 ton lidi daun pohon nipah ke Kanada melalui Pelabuhan Palaran Samarinda.

Selain menampilkan sejumlah profil UMKM di Kaltim, juga ditampilkan secara offline beberapa booth UMKM binaan Bank Indonesia dan Disperindagkop Kaltim.(VB/YUL)

 

 

Kadispar Kaltim : Film Daerah menjadi Potensi Besar Pariwisata 

October 8, 2021 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis, Wisata

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, MPP.

Vivaborneo.com, Samarinda — Potensi besar film daerah dan sinematografi di Kalimantan Timur sebagai suatu sub sektor yang dapat meningkatkan kegiatan dan kunjungan pariwisata di Kaltim.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, MPP yang mengundang seluruh sinematografi dan pembuat film daerah untuk dapat berpartisipasi dalam “Kaltim Film Festival 2021″. 

“Kaltim Film Festival ini adalah giliran pertama yang dilaksanakan pada tahun 2021 dan akan menjadi event tetap untuk memberi ruang kepada para pelaku di dunia sinematografi di Kaltim, ujarnya, Kamis (7/10/2021).

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan November 2021, ujar Sri Wahyuni dikarenakan film merupakan salah satu sub sektor yang dinilai sangat potensial bagi pariwisata di Kaltim.

“Pekan Film Festival 2021 ini akan menjadi salah satu agenda besar pada Pekan Kreatif Kalimantan Timur. Film Kaltim untuk Film Indonesia,” seru Sri Wahyuni.

Acara ini digelar oleh Bidang Pengembangan Karya Seni Budaya  (PKSB) Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim yang diharapkan dapat menjadi agenda dan event tahunan secara berkelanjutan.

Kegiatan “Kaltim Film Festival 2021” ini selain menyelenggarakan lomba karya film festival, juga dirangkai dengan beberapa agenda menarik lainnya, diantaranya webinar tentang perkembangan film lokal,  festival film pendek hingga penyelenggaraan pemberian Penghargaan kepada para pemenang.

“Ini adalah penyelenggaraan di tahun pertama dan kita berharap akan dapat terus berlanjut di tahun-tahun selanjutnya. Ini merupakan kepedulian kita untuk perkembangan film di daerah yang potensinya sangat besar untuk kemajuan pariwisata,” ujarnya.(VB/YUL)

POLNES dan Dinkes Kukar Sosialisasi Keamanan Pangan di Desa Batuah

October 5, 2021 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Vivaborneo.com, Samarinda — Saat ini, produk olahan yang dihasilkan oleh anggota keluarga atau rumah tangga cukup membanjiri celah pasar. Produk olahan baik makanan ringan, olahan minuman hingga olahan pangan mentah menghiasi setiap toko dan pusat oleh-oleh.

Namun, apakah semua produk yang dihasilkan oleh usaha rumah tangga tersebut telah memenuhi standar kesehatan pangan? Baik soal pengolahan maupun pengemasan dan perizinan? Tentulah tidak semuanya memiliki standar kesehatan pangan tersebut.

Alasan itulah yang membuat Politeknik Negeri Samarinda (POLNES) memberikan pelatihan kepada para ibu rumah tangga di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Warga Desa Batuah ini telah memproduksi berbagai jenis olahan makanan dan minuman seperti kerupuk kangkung, rempeyek bayam, jintan buah naga, hingga permen buah naga. Ada juga abon ikan, sarabba siap minum, sirup bunga rosella, dodol rosella, teh rosella, rempeyek kemangi, permen pepaya, jahe instan, dan masih banyak lagi. 

Dosen Jurusan Pariwisata POLNES, M. Fauzan Noor, SE.Par. M.Par, MMHTRL mengatakan,  tujuan pelaksanaan pengabdian yaitu memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu desa wisma agar mampu menetapkan tanggal batas konsumsi produk (batas kadaluarsa) dan memfasilitasi pengajuan  Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT). 

“Dipilihnya Desa Batuah mempunyai potensi alam seperti danau bekas,  mempunyai hutan dan juga desa Batuah mempunyai kebun buah naga yang sangat luas yang terletak di Tahura Bukit Soeharto. Kebun buah naga tersebut mempunyai luas 20 hektar,” jelasnya.

Dalam acara “Sosialisasi Penyuluhan Keamanan Pangan dan Penentuan Kadaluarsa Produk Olahan Industri Rumah Tangga dan Pembuatan Paket Wisata Edukasi sebagai Kemasan Atraksi Wisata di Desa Batuah, diikuti sekitar 40 orang ibu rumah tangga, yang berlangsung di Kantor Desa Batuah,  pada 25/9/2021.

Desa Batuah juga telah mencanangkan diri sebagai tempat istirahat (rest area). Namun,  ibu – ibu dari kelompok Dasa Wisma masih belum mampu memenuhi standar keamanan pangan seperti batas kadaluarsa dan sertifikat perizinan nomor produksi.

Sehingga POLNES membantu dalam bentuk pelatihan agar beberapa kendala yang dihadapi dalam memproduksi makanan olahan ini, mampu bersaing dengan produk pabrikan serta  memenuhi standar kesehatan pangan.

Beberapa materi yang diberikan oleh POLNES  berupa identifikasi Perundang Undangan,  Etika Bisnis dan jejaring PIRT,  Teknologi Pangan, Bahan Tambahan Pangan,  Kemasan dan Label Pangan PIRT,  Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan SPP-IRT 1, dan Tata Cara Pemeriksaan Sarana PP-IRT.

Selain dibantu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kukar, POLNES juga mendampingi dengan dosen-dosen pilihan, diantaranya  Eman Sukmana, S.H.I., M.Han., M.Par., Sabalius Uhai, SST. Par., I Wayan Sudarmayasa, SST.Par., M.Par.

Terdapat kelompok wanita tani yang tergabung dalam dasa wisma ada di tiap  RT. Dasa wisma  antara lain adalah Sakura, Duku, Kenanga, Kelengkeng, Lavender, Adonia, Pucuk, Aster, Asoka, Freesia, Camelia, Elle, Rambutan, Adenium dan lain-lain.

“Salah satu bentuk dari pariwisata kerakyatan adalah pariwisata pedesaan, yang didorong oleh pemerintah dalam rangka untuk diversifikasi pendapatan ekonomi pada masyarakat dan mempertahankan kelestarian lingkungan,” ujar M. Fauzan Noor. 

Warga Desa Batuah, Evi Wardhana  mengatakan,  sangat menerima manfaat dari pelatihan yang diberikan oleh POLNES dan Dinas Kesehatan Kukar ini. Menurutnya, sebelumnya para ibu-ibu rumah tangga yang memproduksi makanan kemasan tidak tahu bagaimana cara membuat batas kadaluarsa dan perizinan produksi.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat sekali bagi kami. Semoga nantinya, ada lagi pelatihan yang diberikan oleh POLNES, misalnya saja manajemen pemasaran. Sehingga, produk kami akan lebih luas lagi jangkauannya,” ujar Evi.(VB/YUL)

Dispar Kaltim Dorong Pelaku Usaha Pariwisata Memiliki Sertifikat CHSE

September 30, 2021 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis, Wisata

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni

Vivaborneo.com, Samarinda — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah memberlakukan syarat CHSE atau Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability selama pandemi Covid-19 melanda dunia.

Kemenparekraf membuat sejumlah aturan dalam melakukan protokol kesehatan di tempat usaha seperti pusat perbelanjaan, hotel, destinasi wisata, restoran dan cafe dan lain-lain.

Begitupun di Kaltim,  penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, memeriksa suhu tubuh, mencuci tangan dengan sabun atau desinfektan dan menjaga jarak pun tetap diatur.  Apalagi di Kaltim tersebar sangat banyak usaha yang memberikan pelayanan kepada pengunjung selama pandemi Covid-19 belum berakhir.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni menjelaskan setiap tempat usaha akan didorong untuk dapat memiliki sertifikat CHSE. Ini  sebagai syarat, baik  dalam pelayanan kepada pengunjung, keselamatan pengunjung hingga kepedulian terhadap lingkungan hidup yang berkesinambungan.

“CHSE ini adalah syarat penerapan protokol kesehatan bagi industri pariwisata. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dengan cara industri pariwisata baik perorangan maupun perusahaan  melakukan  isian mandiri lewat CHSE.kemenparekraf.go.id,” jekas Sri Wahyuni pada Kamis (30/9/2021).

Dijelaskannya, Setelah masuk ke dalam laman CHSE.kemenparekraf.go.id, maka akan diketahui apa saja yang menjadi syarat untuk mendapatkan sertifikat ini. Setelah formulir isian ini lengkap akan ada asesor yang difasilitasi oleh Kemenparekraf  bekerjasama dengan PT Sucofindo untuk melakukan penilaian. 

Jika memenuhi semua persyaratan maka sertifikatnya akan dikeluarkan. Begitu juga sebaliknya jika ada yang belum dapat dipenuhi oleh industri pariwisata yang mengajukan maka sertifikatnya belum dapat dikeluarkan.

Ada beberapa kriteria dalam penerapan protokol kesehatan ini, misalnya saja ada jaminan bahwa pengunjung tetap menjaga jarak satu dengan lainnya. Selalu memakai masker, bahkan kini telah ada bioskop yang mewajibkan pengunjungnya menunjukkan sertifikat telah di vaksin.

“Di Kaltim ini terakhir ada 154 industri pariwisata yang telah memiliki sertifikat CHSE ini. Ada pelaku dari hotel dan restoran, ada pelaku usaha selam (diving), lapangan golf, transportasi wisata, termasuk beberapa kapa wisata di Sungai Mahakam. Kita berharap semakin bertambah jumlahnya,” jelasnya.(Vb/Yul)

 

Menparekraf Apresiasi Festival 3 Danau Dispar Kaltim

September 19, 2021 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis, Wisata

Vivaborneo.com, Samarinda — Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak pada seluruh sektor, termasuk pariwisata. Saat ini pemerintah terus melakukan penanganan mitigasi dan penanganan seoptimal mungkin untuk membangkitkan perekonomian Indonesia. 

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga S. Uno saat memberikan sambutan pada festival 3 Danau yang digelar oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim di hari ke-3 pada Ahad (19/9/2021).

Menurut Menteri Parekraf ini, adaptasi kebiasaan baru untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 terus dilakukan.  Karena, tegasnya,  pemerintah terus menyusun panduan CHSE (cleanliness, health, safety and environmental sustainability)  atau kebersihan, kesehatan, keamanan dan ramah lingkungan.

“Selain itu juga tentunya harus menerapkan protokol kesehatan. semuanya diharapkan agar dapat membangkitkan optimisme dan semangat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (paragraf), termasuk destinasi event yang sedang berlangsung di Kaltim yaitu “Festival Tiga Danau”

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi kreatifitas Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim karena acara festival ini dilaksanakan di atas kapal Queen Orcha yang sedang berlayar di tiga danau besar di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Barat. Di atas kapal inilah ditampilkan talk show dan seni budaya yang disiarkan langsung melalui akun media sosial Dinas Pariwisata Kaltim.

“Saya berharap acara ini dapat memberikan berbagai dampak positif seperti membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya. Menggerakkan ekonomi  daerah dan menyejahterakan masyarakat,” harap Sandiaga.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni mengatakan,  untuk menjadikan danau-danau besar ini dapat menjadi destinasi wisata, maka harus disiapkan kapal-kapal yang sesuai dengan standar untuk wisatawan nusantara dan mancanegara.

“Karena, wisata susur danau ini kan memakan waktu yang cukup lama. Lebih dari satu hari. Sehingga, rekomendasi yang kami terima eko wisata itu pangsa pasarnya harus premium. Ini juga harus menuntut berbagai persyaratan, seperti keamanan kapal, keamanan penumpang dan lain-lain,” ujar Sri Wahyuni.(VB/YUL)

« Previous PageNext Page »

  • vb

  • Pengunjung

    901306
    Users Today : 626
    Users Yesterday : 3380
    This Year : 749682
    Total Users : 901306
    Total views : 9576681
    Who's Online : 25
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-06