ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pokdarwis Mentari Bangun Rejo Dapatkan Pelatihan Pemanduan Wisata

September 30, 2023 by  
Filed under Pendidikan

Vivaborneo.com  Kutai Kartanegara – Dosen Program Studi D4 Usaha Perjalanan Wisata (UPW) Jurusan Pariwisata, M. Fauzan Noor, SE. Par., M. Par bersama rekan yakni Rini Koen Iswandari, SE. MM. dan Sabalius Uhai, SST. Par., M. Par. melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yakni kegiatan pemanduan wisata bersama Kelompok Sadar Wisata Mentari Bangun Rejo.

Bukit Mahoni yang berada di Desa Bangun Rejo Kecamatan Tenggarong Seberang,  Kabupaten Kutai Kartanegara, menjadi obyek PKM ini. Bukit Mahoni dikelola oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Mentari Bangun Rejo.

“Pelatihan pemanduan wisata untuk kelompok sadar wisata Mentari Bangun Rejo, adalah untuk membantu mengembangkan sumber daya manusia (SDM) bagi pengelola tempat wisata Bukit Mahoni, dalam kegiatan ini Program Studi D4 UPW bekerjasama dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalimantan Timur,’’ jelas Fauzan Noor, pada Sabtu (16/9/2023).

Dijelaskan oleh Fauzan Noor,  sebagai ketua kegiatan PKM, narasumber yakni Bapak Awang Jumri memberikan materi “Bagaimana menjadi seorang pemandu yang baik dan sukses serta  dapat memberikan layanan yang baik kepada wisatawan yang datang ke Bukit Mahoni”.

Kegiatan pelatihan pemanduan wisata ini dihadiri oleh pengurus dan anggota Kelompok Sadar Wisata Mentari Bangun Rejo. Adapun tujuan dari pelatihan pemanduan wisata ini adalah mempersiapkan pengurus dan anggota Kelompok Sadar Wisata Mentari Bangun Rejo.

“Pelatihan ini untuk menjadi pemandu wisata lokal dimana mereka ini akan menyambut dan memandu wisatawan yang akan datang ke Bukit Mahoni Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang,” jelas Fauzan Noor.

Pada saat menyampaikan materi pemanduan wisata, Awang Jumri memberikan teknik atau cara bagaimana untuk menjadi seorang pemandu yang baik dan dapat diandalkan.

Dijelaskan Awang Jumri, untuk menjadi seorang pemandu wisata atau tour guide yang baik, seorang pemandu memerlukan pengetahuan yang cukup, baik itu pengetahuan umum maupun pengetahuan khusus.

Selain itu meskipun memiliki pengetahuan yang baik jika cara penyampaiannya tidak baik maka semuanya akan menjadi sia-sia saja, oleh karena itu diperlukan latihan terus menerus sehingga para pemandu dapat menyampaikan pesan dengan baik kepada wisatawan.

“Teknik yang dapat digunakan untuk menjadi pemandu wisata yang baik adalah dengan metode KTA yakni knowledge (Pengetahuan), technigue (Teknik) dan attitude (sikap). Selain itu seorang pemandu wisata harus mampu menarik perhatian wisatawan serta memiliki sifat jangan menyerah, mau belajar tentang hal apa saja, dan dapat belajar dari siapa saja,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Pokdarwis Mentari Bangun Rejo yakni Lukiyan Purwanti, sangat berterima kasih dan sangat mengapresiasi kepada Politeknik Samarinda yang secara khusus Program Studi D4 UPW Jurusan Pariwisata. 

Program Studi D4 UPW Jurusan Pariwisata bersedia menjadi penghubung antara Pokdarwis Mentari Bangun Rejo dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kaltim dimana Program Studi D4 UPW telah memberikan pengetahuan tentang cara memandu tamu atau wisatawan yang datang ke Bukit Mahoni.

“Kami dari Pokdarwis Mentari Bangun Rejo mengucapkan terima kasih kepada Pak Fauzan Noor dan rekan-rekan dosen, mahasiswa semester V Program Studi D4 UPW yang mana ikut mendampingi kami dalam pelatihan pemanduan wisata, terima kasih juga kepada Pak Awang Jumri sebagai narasumber,” ujar  Lukiyan Purwanti.

Lukiyan Purwanti berharap setelah pelatihan ini Bukit Mahoni semakin banyak yang berkunjung ke tempat wisata ini.  Undangan  yang hadir yang hadir merasa senang dan bahagia serta bersyukur karena diberikan kesempatan untuk pelatihan ini.

Edy Mulyono, salah satu peserta pelatihan pemanduan wisata sangat bersyukur mendapatkan  pelatihan pemanduan ini karena sangat membantu Pokdarwis  Mentari Bangun Rejo.

“Saat ini dengan mengikuti pelatihan ini kami menjadi tahu bagaimana menjadi seorang pemanduan wisata yang baik, kami juga tahu hal apa saja yang perlu kami siapkan sehingga kami dapat memberikan layanan yang baik kepada tamu atau wisatawan yang datang ke Bukit Mahoni,” ucapnya.(vb/adv)

 

Pelatihan Keamanan Pangan Bagi Industri Rumah Tangga Pangan Jadi Fokus PKM POLNES Jurusan Pariwisata

November 16, 2022 by  
Filed under Wisata

Vivaborneo.com,  Samarinda – Kegiatan Pelatihan Keamanan Pangan Bagi Industri Rumah Tangga Pangan, dan Pangan Siap Saji dilaksanakan oleh dosen Ketua Rini Koen Iswandari, SE.MM. didampingi para anggota yaitu M. Fauzan Noor, SE.Par. M.Par. MMHTRL dan Sabalius Uhai, S.ST.Par M. Par.

Kegiatan ini merupakan bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Samarinda (POLNES) fokus pada pengembangan usaha pangan rumah tangga dengan tema “Pelatihan Keamanan Pangan Bagi Industri Rumah Tangga Pangan, dan Pangan Siap Saji”.

Menurut Ketua kegiatan Rini Koen Iswandari,  tujuan yang ingin dicapai dari permasalahan yang akan diteliti antara lain produk olahan pangan dari para peserta pelatihan yang hadir.

“Peserta pelatihan umumnya belum mendapatkan produk izin edar dan ijin produksi. Usai pelatihan diharapkan peserta menyiapkan Nomor PIRT yang didapat dari hasil pelatihan dan pendaftaran melalui OSS dan dapat terlihat serta tertera pada kemasan produk olahan,” jelasnya pada Selasa (15/11/2022).

Ditambahkan Rini, dari hasil pelatihan ini  perlu melakukan sosialisasi penghitungan masa kadaluarsa produk makanan yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Samarinda.

Sementara capaian Luaran yang ingin dicapai yaitu pentingnya pengabdian ini adalah untuk pemenuhan regulasi serta cara produksi pangan yang benar sesuai standar yang berlaku.

Selain itu program ini  bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada warga tentang  pengelolaan pangan industri rumah tangga yang baik yaitu dengan memperhatikan  hygiene dan sanitasi

Sementara itu, di tempat acara yang sama, dosen Fauzan Noor menjelaskan adapun Luaran dari pengabdian ini adalah artikel di media massa cetak atau elektronik.

Nantinya kegiatan pelaksanaan pengabdian akan didokumentasikan ke dalam video. Sehingga kemampuan peserta sebagai mitra diharapkan dapat meningkat baik pengetahuannya, keterampilannya, maupun kualitas produk paket wisata dengan harapan kunjungan wisatawan pun akan meningkat.

“Kita juga akan membuat publikasi Jurnal Ilmiah Cetak  atau elektronik,  artikel di media massa cetak atau elektronik dan Dokumentasi Pelaksanaan. Selain itu juga melalui  buku, mitra produktif ekonomi ataupun perguruan tinggi,” jelasnya.

Metode yang digunakan untuk kegiatan untuk kegiatan pelatihan ini adalah dengan cara melakukan sosialisasi pelatihan dan pendampingan langkah-langkah kegiatan pengambilan ini melalui beberapa tahapan yaitu  Persiapan, Pelaksanaan dan Evaluasi Kegiatan.

Hasil yang didapatkan bahwa setelah dilakukan pelatihan dan pendampingan yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dan peningkatan kemampuan warga serta penerapan pengolahan pangan dalam kategori baik pada industri rumah tangga.

Peserta pelatihan akan menyadari pentingnya pengolahan pangan dengan cara yang baik dimaksudkan agar terhindar dari kontaminasi bakteri pada makanan.

Metode kegiatan yang ditawarkan ialah mengundang pemateri tamu dari instansi terkait yakni Dinas Kesehatan Kota Samarinda perihal sertifikasi produksi industri rumah tangga.

“Kita juga siap melakukan uji Pre Test dan Post Test pada saat hari pelatihan, dengan tujuan agar para peserta dapat mengetahui standar untuk mendapatkan registrasi no PIRT (Produk Pengolahan Industri Rumah Tangga),” ujarnya.

Terdapat tujuh materi pelatihan yang disampaikan antara lain Peraturan Perundang-undangan di Bidang Pangan,  Klaim dan Informasi Nilai Gizi, Cemaran Pangan, Bahan Tambahan Pangan dan Bahan yang Dilarang, Kemasan Pangan serta Label Pangan Pangan Olahan. (vb/adv)