ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Prospek Pembibitan Ikan Menjanjikan

February 6, 2013 by  
Filed under Nusantara

Share this news

TENGGARONG – vivaborneo.com, Meski memiliki 24 hektar luasan  kolam pemeliharaan bibit anakan ikan  mas,  Kelompok Budidaya Perikanan Bina Mitra Usaha Desa Ponoragan Kecamatan Loa Kulu Kutai Kartanegara ternyata masih kewalahan memasok kebutuhan pemilik keramba. Dalam sepekan  sedikitnya puluhan ribu ekor anakan ikan mas keluar dari desa ini.

Usaha budidaya pembibitan anakan ikan mas dan sebagian kecil nila bagi warga Desa Ponoragan awalnya hanya menjadi mata pencaharian sampingan dari usaha utama mereka bertanam padi sawah. Namun sejak ikan Mas dan Nila menjadi pengganti ikan lokal seperti ikan Puyu, Biawan dan  Lele yang tergantung musim maka usaha pengembang biakan ikan Mas dan Nila melalui keramba kini menjadi usaha menjanjikan. Lihat saja misalnya di sepanjang Sungai Mahakam akan mudah mendapatkan warga yang mengusahakan keramba ikan.

Dengan maraknya usaha pengembang biakan ikan dalam keramba maka kebutuhan akan bibit ikan juga  semakin besar. Ketua Kelompok Budidaya Perikanan Bina Mitra Usaha Desa Ponoragan Loa Kulu Maryono saat ditemui beberapa waktu lalu   mengatakan usaha pembibitan anakan ikan Mas dan Nila yang dimiliki anggota  kelompoknya dilakukan pada beberapa kolam yang tersebar di desa tersebut.  Setiap kolam menurutnya minimal berukuran  20 x 20 meter.

“Setiap kolam berisi anak ikan antara  30 hingga 35 ribu ekor ukuran 2 dan 3 sentimeter,” ujarnya.

Untuk pasokan  bibit ikan diperoleh melalui pemijahan indukan ikan yang juga dilakukan kelompoknya sendiri. Setiap pekan  pembeli anakan ikan selalu mendatangai kelompoknya. Para pembeli anak ikan itu sebagian besar datang dari berbagai wilayah di Kukar terutama sentra usaha keramba. Seperti dari Kecamatan Muara Muntai, Kota Bangun hingga Kecamatan Anggana.

Menurutnya setiap pembeli anakan ikan berusia 2 hingga 3 pekan itu  paling kurang  30 ribu  ekor dengan harga perekornya antara Rp 250 hingga Rp 275.

“Itu berarti jika ada pembeli maka kami harus menguras semua ikan yang ada di kolam,” ujarnya.

Saat ini kelompoknya terkendala dengan jumlah  kolam pemeliharaan yang masih terbatas. Karena menurutnya untuk membangun kolam pemeliharaan ukuran 20 x 20 meter butuh dana cukup besar. Disamping sarana penunjang seperti mesin pompa  untuk menguras maupun mengisi air kolam.

“Sedang lahan untuk kolam tidak masalah, karena di desa Ponoragan wilayahnya masih luas,” demikian katanya.(vb/joe)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.