ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Tahun 2020, Nilai Ekspor Kaltim Capai Rp428 Miliar

February 4, 2021 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA – Data Disperindagkop dan UKM Kaltim untuk ekspor UKM yang memanfaatkan fasilitas IPSKA (Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal) sepanjang tahun 2020 terdapat 15 UKM, dengan total nilai ekspor mencapai Rp428,2 miliar.

Komoditi yang dijual meliputi olahan kayu dengan negara tujuan Singapura, Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan, Jerman, Italia, Belanda, Islandia, Afrika Selatan dan Amerika Serikat. Lidi nipah dan sawit dengan negara tujuan India. Minyak jelantah dikirim ke Belanda dan Malaysia. Udang diberangkatkan ke Jepang, Inggris dan Taiwan. Rumput laut ke Korea Selatan. Merica diekspor ke Singapura, Amerika, Afrika Selatan dan Islandia. Sedangkan fatty palm acid (asam lemak bebas) asal Kaltim diminati buyer dari China.

Selain itu pada tahun 2020, Kaltim juga sukses melakukan ekspor dari UKM industri kreatif dengan nilai total ekspor mencapai Rp7,6 miliar. Produk kreatif yang diekspor meliputi aksesoris manik-manik, batu, lidi nipah, amplang, pisang, kerajinan rotan dan mandau. Negara tujuan komoditi-komoditi kreatif ekspor tersebut meliputi Amerika, Malaysia, India dan Brunei.

“Sukses UKM menembus pasar ekspor juga tidak lepas usaha yang konsisten menjaga kualitas produknya,” kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor, di Samarinda, Kamis (4/1/2021)

Dijelaskan Roby, ekspor memiliki standar barang yang ketat, asal barang, mampu bersaing dan kompetitif. Barang yang diekspor pastilah produk-produk berkualitas.

Bukan hanya sukses untuk urusan ekspor, UKM Kaltim juga konsisten dalam perdagangan domestik. Tidak kurang dari 18 UKM binaan Disperindagkop dan UKM Kaltim yang juga sukses melakukan transaksi sepanjang tahun 2020 dengan nilai penjualan mencapai Rp11,4 miliar.

Produk UKM industri kreatif yang sukses dalam perdagangan dalam negeri antara lain berupa rumput laut, sarang burung walet, nanas, madu hitam, madu kelulut, aksesoris manik-manik, batu, sarung Samarinda, masker dan anyaman manik. Ada pula anyaman rotan, ulap doyo, amplang, pisang, kopi, lada, buah naga, dan mandau.

Sedangkan daerah tujuannya meliputi Sulawesi Selatan, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Papua, Kalimantan Selatan, Aceh, Kalimantan Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat dan Sulawesi Tenggara.

Roby menjelaskan, Kaltim memiliki potensi yang besar karena memiliki banyak produk yang tidak dimiliki daerah lain, seperti bawang tiway, ulap doyo, tumpar, kulit kayu jomo’, dan manik-manik.

Kaltim juga masih menyimpan potensi bahan baku yang melimpah antara lain sarang burung walet, hasil perikanan tangkap dan budidaya, sabut kelapa, tempurung kelapa, karet, lidi nipah,  rumput laut, lada, kayu, kakao, jahe dan porang. (*/sam)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.