ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kasus KDRT di Kaltim, 40 Persen Pelajar Menjadi Korban

March 7, 2023 by  
Filed under Berita

Share this news

Salehuddin – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim

SAMARINDA – Fenomena Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan polemik dimasyarakat yang jumlahnya semakin meningkat, melalui data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) pada tahun 2022 telah terjadi terjadi 945 kasus di Kalimantan Timur yang di dominasi korban adalah perempuan dan 40 persen pelajar perempuan.

Menanggapi hal tersebut Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin menyampaikan, hal tesebut memang menjadi hal perlu mendapatkan perhatian baik pemerintah maupun masyarakat. Korban KDRT harus mendapatkan pendampingan terkait pada dampak yang terjadi.

“Dampak trauma yang disarakan memang luar biasa dirasakan oleh koban terutama psikis,” ucapnya kala ditemui di kantor DPRD Kaltim, Selasa, (07/03/2023).

Salehuddin mengatakan, pemerintah sudah berusaha memaksimalkan upaya pencegahan baik melalui sosialisasi maupun program pendampingan melalui dinas terkait. Salah satunya kegiatan sosialisasi ketahanan keluarga yang dilaksanakan DPRD.

“Anggapan terkait aib dalam keluarga yang tidak boleh diketahui publik, sehingga korban condong menutupi dan tidak berani untuk speak up terkait kejadian yang dialami,” tambahnya.

Salehuddin mengatakan, masyarakat harus mendapatkan edukasi dalam upaya melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya KDRT. Karena fenomena KDRT yang muncul kepublik hanya bagian kecil dari kasus yang muncul, namun masih banyak kasus yang belum terungkap.

“KDRT bagaikan fenomena gunung es, sehingga memang harus menjadi konsen kita kedepan untuk bisa diberantas,” pungkasnya.(ria)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.