Pemuda Dituntut Mampu Mainkan Peran Pembangunan

March 7, 2013 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA – Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak menegaskan, pemuda sebagai generasi penerus bangsa dituntut mampu memainkan peran sebagai pelaksana pembangunan kedepan. Jika saatnya tiba, mau tidak mau pemuda harus menggantikan generasi sekarang.

“Pembinaan organisasi kepemudaan penting dilakukan sebagai bentuk mempersiapkan itu semua. Sebab kualitas pemuda menentukan kualitas generasi bangsa pada masa mendatang. Jika pemudanya baik maka kualitas generasi bangsa baik. Sebaliknya, jika pemudanya bobrok maka buruk pula kualitas generasi mendatang,” kata Gubernur Faroek dalam sambutan tertulis yang disampaikan Staf Ahli Gubernur Bidang SDM dan Pencapaian MDGs, Dwi Nugroho sebelum membuka pembinaan organisasi kepemudaan 2013, di Kantor Dispora Kaltim, Samarinda, Kamis (7/3).

Pembinaan organisasi kepemudaan sendiri merupakan program rutin Dispora Kaltim melalui Bidang Kepemudaan yang diselenggarakan setiap tahun disamping kegiatan kepemudaan lainnya seperti pemuda pelopor, pemuda berbrestasi dan pramuka berprestasi. Kegiatan tersebut diikuti 40 peserta dari 96 organisasi yang terdaftar dengan menghadirkan narasumber Asisten Deputy Kepemudaan Kemenpora RI, Jonni Mardizal dan Asisten III Sekprov Kaltim, H Sutaryoto.

Pembinaan dan pelatihan dimaksud antara lain terkait upaya membangkitkan rasa kepekaan terhadap kehidupan sosial. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan kapasitas pemuda agar mereka punya semangat dan mental tangguh menghadapi tantangan global yang segera dihadapi.

Untuk itu, perlu dilakukan pemetaan pemuda dari sekarang agar pada saatnnya nanti mereka dapat memainkan peran pelaksanaan pembangunan. Itu sebabnya, Pemprov Kaltim melalui Dispora Kaltim menjadikan peningkatan kapasitas pemuda sebagai bagian program prioritas. “Pemuda harus siap terlibat dalam gerak dan langkah pelaksnaan pembangnan,”  tandasnya.

Sementara Jonni Mardizal mengatakan, yang terpenting dari semua kagiatan pembinaan kepemudaan adalah membangkitkan kembali semangat nasionalisme dan patriotisme yang belakangan terkesan luntur. Peran pemuda sebagai kontrol sosial, kekuatan moral dan agen perubahan harus kembali digelorakan.

“Pemuda tidak bisa dipisahkan dengan pembangunan. Banyak perubahan dinegeri ini yang dilakukan pemuda. Untuk itu kita mengapresiasi Pemprov Kaltim khususnya Dispora yang selalu melakukan pembinaan kepada pemuda dan merangkul pemuda dalam berbagai kegiatan kepemudaan,” katanya.

Sementara Kepala Dispora Kaltim melalui Kabid Kepemudaan, Syahril mengatakan program ini digagas lantaran selama ini organisasi kepemudaan terkesan kurang tersentuh mitra pemerintah. Kegiatan tersebut, selain sebagai ajang  mengakrabkan dan silaturahmi juga untuk menyamakan visi dan perespi terkait pembangunan kepemudaan.

“Kegiatan ini juga kita manfaatkan sebagai media mensosialisasikan kebijakan baru UU 40/ tentang kepemudaan. Ini penting dilakukan karena UU dimaksud harus dilaksanakan pemuda dan organisasi kepemudaan. Sekalipun UU Kepemudaan berlaku secara umum,” katanya.

Itu sebabnya narasumber yang dihadirkan juga merupkan yang berkompeten dibidangnya, sehingga diharap dapat menyalurkan informasi bagi peserta. Dalam hal ini Asisten Deputi Kepemudaan  memberi penjelasan secara menyeluruh terkait aplikasi UU tersebut terhadap kegiatan kepemudaan dan Assiten III tentang Permendgri 32  dan Pergub 77/2011 tentang bansos dan hibah.

“Sebab ketika berbicara oragnisasi kepemudaan, ujung-ujungnya tentu perlu dukungan angaran dari berbagai sumber yang sah. Termasuk bersumber dari APBD melalui bansos dan hibah. Untuk itu pendidikan ini juga kita berikan kepada peserta ubtuk difahami,” sebutnya. (vb/arf)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.