Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara Tekankan Peran Komunitas Lokal

April 5, 2025 by  
Filed under Kutai Kartanegara

Share this news

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pariwisata (Dispar) semakin serius mengembangkan desa wisata sebagai salah satu strategi penggerak ekonomi lokal. Dengan pendekatan berbasis komunitas, Dispar Kukar ingin memastikan bahwa pengembangan sektor pariwisata memberikan manfaat langsung bagi masyarakat desa sebagai pelaku utama.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dispar Kukar Arianto menegaskan, pembangunan desa wisata bukan semata soal pengemasan objek wisata, melainkan soal membangun sistem yang dikelola langsung oleh warga untuk mendorong kemandirian ekonomi.

Plt Kepala Dispar Kukar, Arianto

“Kami ingin desa wisata tidak hanya indah secara fisik, tapi juga kuat secara sosial dan ekonomi. Karena itu, peran komunitas lokal, terutama melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menjadi sangat krusial,” ujar Arianto, Jumat (4/4/2025).

Hingga kini, terdapat 10 desa wisata di Kukar yang telah ditetapkan, dengan beberapa di antaranya menunjukkan perkembangan menggembirakan. Desa Pela menjadi contoh sukses ekowisata berbasis pelestarian fauna, sedangkan Kedang Ipil dan Sangkuliman mengandalkan pesona air terjun dan lanskap alam yang masih asri.

Arianto mengakui, tantangan masih cukup besar. Masih banyak desa wisata yang belum mampu berkembang optimal akibat keterbatasan akses, promosi yang minim, serta lemahnya kapasitas pengelolaan destinasi.

“Banyak desa punya potensi, tapi belum tahu cara mengemas dan menjualnya. Maka kami hadir untuk membantu, baik dari sisi pendampingan manajemen, perbaikan fasilitas, hingga strategi promosi,” jelasnya.

Salah satu langkah strategis yang kini dijalankan adalah membangun branding lokal lewat pelibatan pelaku ekonomi kreatif. Produk kuliner khas desa dan suvenir lokal juga difasilitasi lewat bantuan alat produksi dan pelatihan, seperti mesin es kristal untuk pelaku UMKM kuliner.

Dispar Kukar juga mulai mengarahkan perhatian pada destinasi baru yang mulai tumbuh, seperti Batu Goa Gelap di Suka Maju dan Taman Gubang di Tenggarong Seberang. Keduanya dinilai memiliki daya tarik yang kuat, terlebih jika dikelola dengan sentuhan kreatif berbasis narasi lokal dan keunikan budaya.

“Desa wisata tidak bisa dibangun hanya dengan infrastruktur. Perlu cerita, perlu karakter, dan itu hanya bisa lahir dari masyarakatnya sendiri,” tambah Arianto.

Ia berharap penguatan desa wisata ke depan bisa menjadi tonggak kebangkitan ekonomi desa di Kukar. Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan partisipatif, Arianto yakin bahwa desa wisata bisa menjadi ruang hidup baru yang menghidupkan desa, menciptakan lapangan kerja, serta menjaga kearifan lokal.

“Bukan soal jadi destinasi hits semata. Tujuan kita adalah membuat masyarakat desa sejahtera lewat kekayaan yang mereka miliki sendiri,” pungkasnya. (Adv)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.