Potensi Kecurangan dalam PPDB, Pemerintah Diminta Ambil Sikap Tegas

May 28, 2025 by  
Filed under DPRD Samarinda

Share this news

SAMARINDA – Praktik kecurangan dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Samarinda kembali menjadi sorotan. Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar mengecam fenomena tersebut dan meminta pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk memastikan proses PPDB berjalan secara transparan dan adil bagi seluruh calon siswa.

Anhar menyatakan, meskipun pengawasan terhadap pelaksanaan PPDB bukan perkara mudah, namun persoalan kecurangan tidak boleh dibiarkan mengakar dan menjadi kebiasaan.

Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar

“Ini menjadi pekerjaan rumah kita semua. PPDB harus menjadi proses yang bersih dan terbuka agar semua anak mendapatkan haknya secara setara tanpa ada diskriminasi,” tegas Anhar, Selasa (27/5/2025).

Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini menilai akar persoalan sebenarnya terletak pada ketimpangan kualitas dan fasilitas pendidikan di berbagai sekolah.

Ia berujar, Selama kondisi ketimpanhan demikian belum diperbaiki, persaingan untuk masuk ke sekolah favorit akan terus menimbulkan masalah karena banyak orang tua dan siswa yang masih beranggapan hanya sekolah favorit yang layak jadi pilihan utama.

“Padahal, kalau kualitas guru, sarana prasarana, dan layanan pendidikan merata, semua sekolah berpotensi jadi favorit,” jelasnya.

Anhar turut menyoroti fenomena pemindahan domisili yang dilakukan orang tua demi memenuhi persyaratan masuk ke sekolah tertentu.

Menurutnya, praktik ini justru memperburuk ketidakadilan dalam sistem pendidikan.

“Kalau semua sekolah punya fasilitas dan kualitas yang sama, seharusnya anak-anak bisa memilih sekolah berdasarkan jarak dan kenyamanan, bukan cuma mengejar nama atau label,” katanya.

Anhar mendesak Dinas Pendidikan dan pemerintah Kota untuk memperkuat pengawasan, memperbaiki sistem seleksi, dan menyiapkan regulasi yang memastikan proses PPDB bebas dari intervensi yang tidak semestinya.

“Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemerataan pendidikan juga harus ditingkatkan. Jangan sampai stigma negatif terhadap sekolah non-favorit terus melekat,” ujarnya.

Anhar menambahkan, keberhasilan pendidikan tidak semata diukur dari gedung megah atau nama besar, tetapi dari kualitas pengajaran dan semangat belajar siswa. (mr)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.