Kaltim Mantapkan Langkah Menuju Swasembada

June 4, 2025 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mulai memfokuskan perhatian pada penguatan sektor pertanian sebagai upaya mencapai target swasembada beras pada tahun 2026. Berbagai tantangan, terutama cuaca ekstrem yang kerap mengganggu siklus tanam, menjadi alasan utama pentingnya pembenahan infrastruktur pertanian, terutama irigasi.

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menegaskan, pemenuhan kebutuhan beras secara mandiri menjadi bagian penting dari dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah pusat.

“Kita tetap sejalan dengan arahan Presiden. Di Kaltim, tahun depan harus sudah mulai swasembada beras. Semua OPD terkait sudah saya minta untuk bekerja maksimal sesuai instruksi Menteri Pertanian,” ujarnya, Selasa (3/6/25).

Untuk mendukung target tersebut, langkah antisipatif mulai diterapkan. Salah satunya dengan menata ulang sistem pengairan yang dinilai menjadi kunci keberhasilan peningkatan produksi pertanian, terutama saat menghadapi musim kemarau panjang maupun curah hujan yang tidak menentu.

“Solusinya kami mulai dari pembenahan pengairan. Irigasi yang baik pasti akan meningkatkan hasil panen. Di musim kemarau pun, kami siapkan pompa air dan tempatkan sawah-sawah dekat sungai besar agar tetap bisa diairi,” jelasnya.

Seno menyebut, produktivitas menjadi fokus utama pemerintah daerah. Jika sebelumnya hasil panen padi hanya berkisar 250 ribu ton per tahun, maka target panen mendatang ditingkatkan menjadi 300 hingga 350 ribu ton per tahun.

Ia menambahkan bahwa pemanfaatan sungai besar untuk sistem irigasi dan penggunaan pompa air secara optimal akan menjamin ketersediaan air bagi lahan pertanian, bahkan saat kondisi cuaca tidak mendukung.

“Kami pastikan tidak ada lahan pertanian yang gagal panen hanya karena kekeringan. Sungai besar tetap mengalir, dan pompa-pompa akan kami optimalkan untuk menjangkau sawah-sawah yang jauh dari sumber air,” tambahnya.

Seiring upaya lokal tersebut, koordinasi antara pemerintah provinsi dan pusat juga terus dilakukan, guna menjamin tersedianya dukungan teknis dan logistik untuk memperkuat sektor pertanian. Dalam jangka panjang, Pemprov Kaltim berharap tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga berkontribusi sebagai lumbung pangan alternatif bagi kawasan timur Indonesia.

Menurutnya, sejauh ini produksi padi nasional telah mencapai 3,8 juta ton, bahkan sebagian telah diekspor. Namun ia menilai penting bagi Kaltim untuk tidak terus bergantung pada pasokan luar daerah. (yud)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.