ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kembangkan Ekraf, Gekrafs Kaltim Siap Sosialisasikan HAKI

July 7, 2022 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA – Gerakan Ekonomi (Gekrafs) Kaltim yang digawangi Aji Mirza Hakim alias Icha Jikustik, di masa kepengurusannya siap mensosialisasikan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) .  Personil band tanah air Jukustik itu menilai,  HAKI  untuk mematenkan karya dan produk dari individu maupun lembaga, yang berpotensi diakses luas  baik langsung maupun melalui perantara media, penting dilakukan untuk menjaga kesinambungan potensi ekonomi dari karya/produk yang dihasilkan.

Icha yang baru terpilih sebagai Ketua Gekrafs Kaltim ini menyampaikan hal tersebut dalam wawancara dengan awak media, di tengah kegiatan Uji Kompetensi Wartawan ((UKW) di Hotel Swisbel Borneo Samarinda, Senin (4/7/2022).

Menurut Icha, selain menyisir dan mendorong perkembangan ekonomi kreatif lokal, pihaknya secara kelembagaan juga bersiap untuk mensosialisasikan HAKI di tengah-tengah pelaku ekraf. Hal itu bertujuan penguatan dan eksistensi karya serta ekonomi pelaku ekraf agar potensi ekonomi yang dihasilkan berkesinambungan.

“Ini (sosialisasi HAKI) siap kami lakukan. Sosialisasi ini penting dilakukan, sebab HAKI merupakan landasan hukum karya dan produk pelaku ekraf dapat selamat dari penyalahgunaan atau eksploitasi yang tidak menguntungkan para pembuat karya/produk,” nilai Icha.

Demi tujuan sosialisasi HAKi pada pelaku ekraf  itu, mendorong Icha mengambil spesialisasi S2-nya di pendalaman HAKI.  Dengan salah satu program kerja sosialisasi HAKI tersebut, Gekrafs Kaltim selain menginventarisir dan mendorong jenis-jenis ekraf yang potensi berkembang, juga memback up pelaku ekraf lokal dari segi hukum. Upaya demikian tandas pria kelahiran Kukar ini, mengawal sekaligus penguatan pelaku dan potensi ekraf lokal di kemudian hari.

Pengembangan potensi ekraf lokal menurut Icha, diupayakan dengan mencirikan daerah-daerah di Kaltim melalui seni budaya lokal. Termasuk di IKN yang tengah digadang pembangunannya.

“Kalau seni budaya lokal terangkat di daerahnya, pelaku ekraf lokal seperti perajin seni ukir Kaltim turut ketiban sejahtera. Bukan berarti ikon nasional di IKN itu hanya Kaltim. Karena lokasinya di Kaltim, wajar dong ‘baju’ Kaltim yang pertama kali dipajang,” imbuh Icha.

Terlebih mengingat dukungan Kesultanan Kukar semasa era mempertahankan kemerdekaan, sudah sepantasnya peran Kaltim diperlihatkan melalui ciri-ciri kedaerahannya di IKN.

Icha yang hadir di tengah UKW sebagai salah satu narasumber, mengaku ingin menggawang dunia seni  di Kaltim untuk bisa turut menjadi penyumbang kas daerah. Seperti seni pertunjukan atau teater yang telah lama dimiliki Kukar. Juga seni musik yang banyak diminati talenta daerah. Terlebih Icha sendiri merasa, dunia musik sudah mengatarkan namanya ke kancah hiburan tanah air, di samping telah memberikan income dan kesejahteraan yang cukup bagi dirinya. (ani)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.