ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Mahasiswa Dilatih Penerapan Aplikasi Open Source

July 21, 2013 by  
Filed under Kutai Kartanegara

Share this news

TENGGARONG – vivaborneo.com, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), belum lama ini menggelar Workshop Penerapan Aplikasi Open Source Dalam Penulisan Tugas atau Karya Ilmiah Tingkat Perkuliahan di Laboratorium Diskominfo Kukar.

“Kegiatan workshop tersebut akan terus berlanjut secara reguler, tidak saja untuk siswa dan mahasiswa, tetapi juga nantinya ditujukan bagi kepala SKPD, bagaimana membuat bahan presentasi  TOR dengan menggunakan aplikasi opensoure,” kata Kepala Bidang Telematika HAM Decki Ismail dalam laporannya.

Menurut Decki workshop tersebut digelar guna memperkenalkan aplikasi open soure untuk penulisan tugas karya ilmiah ditingkat perkuliahan. Selain untuk menumbuh kembangkan minat mahasiswai, untuk dapat memanfaatkan aplikasi open source dalam berbagai kegiatan, mengingat deklarasi 5 (lima) Menteri mengisyaratkan untuk mengimplementasikan hal tersebut, kegiatan tersebut merupakan cikal bakal untuk membentuk komunitas  Informasi Teknologi (IT) tingkat perkuliahan yang berbasis open source  agar implementasi dan pengembangan IT terutama yang berbasis open source dapat mengakar di tingkat mahasiswa.

“Kegiatan diikuti 100 mahasiswa yang berasal dari Universitas Kutai Kartanegara dari semua Fakultas, Akademi Kebidanan Kutai Husada, dan  Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ketopong,” ujarnya.

Kadis Kominfo Kukar H Surip  mengatakan informasi tanpa teknologi sangatlah mustahil dapat cepat  terpublikasi , demikian pula jika tidak diikuti dengan komunikasi. Sehingga IT merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara IT dan Komunikasi, terutama di wilayah Kukar yang letak geografisnya dibatasi oleh perairan, bukit dan pengunungan, sehingga dengan adanya IT dan Komunikasi semua hambatan yang dihadapi dapat diabaikan.

Dia  memahami untuk dapat mengikuti perkembangan IT dan komunikasi  tidaklah mudah dan murah, semua memerlukan biaya yang tinggi untuk dapat menyesuaikan keberadaannya. Saat ini banyak tersedia sofware  untuk aplikasi yang dapat digunakan untuk memudahkan komunikasi dalam memberikan informasi, namun untuk mendapatkan lisensi yang legal sungguh sangat mahal sehingga saat ini software yang umumnya digunakan baik di pemerintahan hingga sekolah  tidak memiliki lisensi resmi.

“Untuk mengatasi hal tersebut pakar-pakar TIK menyiapakan program aplikasi open source yang cara kerjanya sama dengan program aplikasi yang berlisensi legal. Namun ternyata software yang berbasis opensource dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut, yang menjadi kendala adalah merubah pola kebiasaan beralih dari program-program aplikasi windows yang tidak berlisensi ke program open source, seperti linux, ubuntu, debian, dan lain-lain. Saya berharap melalui kegiatan ini akan terbentuk komunitas IT di tingkat perkuliahan yang berbasis open source, “ harap Surip lagi. (vb/rudi)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.