ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kenduri Ala FKPT Kaltim

September 20, 2023 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

KUTAI KARTANEGARA – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Kalimantan Timur (FKPT Kaltim) menyelenggarakan kegiatan “Kenduri Desa Damai”. Kenduri merupakan kependekan dari “Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri”.

Kenduri dalam masyarakat Indonesia, terutama masyarakat di Pulau Jawa adalah kegiatan makan bersama sebelum atau sesudah bermusyawarah mufakat dalam elemen kemasyarakatan.

Kegiatan Kenduri Desa Damai berlangsung di Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dan diikuti lebih dari 90 orang peserta. Peserta terdiri dari Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhabinkamtibmas,  Ketua rukun tetangga, lembaga kemasyarakatan desa hingga organisasi pemuda desa.

Inspektur Catur Iman Pratiknyo dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI mengatakan,  pentingnya penguatan kemasyarakatan  dan gotong royong di desa dalam menangkal paham radikalisme dan terorisme. Peran para ketua rukun tetangga (RT) sangat dibutuhkan untuk mengawasi setiap masyarakat yang datang dan berdomisili di wilayah RT tersebut.

“Papan Tamu Wajib Lapor  24 Jam, jangan hanya menjadi simbol tetapi para ketua RT dan pengurusnya harus peduli. Siapa yang datang dan siapa yang pergi. Dengan begitu, akan sulit paham radikalisme-terorisme berkembang,” ujarnya pada Rabu (20/9/2023).

Menurutnya, radikalisme dan terorisme menjadi ancaman dan tantangan besar bagi keamanan dan kedaulatan bangsa ini. Faktor yang mereduksi potensi radikalisme adalah dimensi sosial media, sosialisasi kekuatan kearifan lokal (local wisdom), perilaku kontra  radikal, dan yang tidak kalah pentingnya adalah pola pendidikan anak dalam rumah tangga.

Iman menjelaskan jika bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar  dengan banyak suku dan budaya yang dimiliki. Kearifan lokal jika digali dapat membentuk karakter yang dapat memperkuat bangsa Indonesia. Nilai santun dalam berperilaku dan senantiasa musyawarah untuk mufakat dalam mengambil keputusan atau menyelesaikan masalah.

“Kita juga sudah terbiasa dengan pluralitas atau keberagaman dan bertoleransi dengan semangat gotong royong karena banyaknya suku bangsa di Indonesia yang merupakan kearifan lokal yang harus dipertahankan. Kalau kita kuat gotong royong, guyup makan orang yang membawa ajaran radikal-terorisme tidak mudah masuk. Sebaliknya memudarnya kearifan lokal pada suatu daerah, harus  menjadi  perhatian bersama,” ujar Catur Iman Pratiknyo.

Sementara itu, Ketua FKPT Kaltim, Ahmad Jubaidi  mengatakan dengan kegiatan Kenduri Desa Damai di Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan ini diharapkan warga dapat lebih proaktif dan peduli terhadap pencegahan masuknya paham radikalisme-terorisme dengan aktif memberikan masukan pada setiap musyawarah desa.

“Dengan acara ini kita harapkan menggali kembali kearifan lokal yang ada di desa, terutama Desa Loa Duri Ilir ini. Perubahan begitu cepat, sehingga diharapkan masukan dari masyarakat desa inilah yang akan disampaikan pada BNPT  RI,” ujarnya.

Acara Kenduri Desa Damai dalam pelibatan masyarakat pada pencegahan radikalisme-terorisme melalui FKPT Kaltim juga menyuguhkan paparan dari  Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial,  Dinas Sosial Provinsi Kaltim, Achmad Rasyidi dan paparan praktisi film Ratrikala Bhre Aditya.

Di akhir acara para peserta dibagi dalam delapan kelompok dan makan siang bersama  dengan menyantap menu Nasi Tumpeng sebagai gambaran Kenduri yang guyup dan damai. Kegiatan ini juga dihiasi dengan Cerdas Cermat ala Tiktokers dan penilaian presentasi serta lomba yel-yel  dengan hadiah uang tunai, baik secara kelompok maupun perorangan.(*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.