ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pengangguran di Kaltim Menurun

December 29, 2009 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA – Setahun masa kepemimpinan Gubernur H Awang Faroek Ishak dan Wakil Gubernur H Farid Wadjdy angka pengangguran di Kalimantan Timur mengalami penurunan sebesar 0,28%. Sukses penurunan jumlah pengangguran tersebut tidak lepas dari sukses pelaksanaan berbagai program “Kaltim Bangkit 2013” yang tersebar dalam beragam kegiatan sepanjang 2009.

Test CPNS

Test CPNS

Data per 1 Desember 2008, angkatan kerja di Kaltim berjumlah 1.416.963 orang, sedangkan jumlah pengangguran tercatat sebanyak  157.376 orang atau 11,11%. Sementara data 1 Desember 2009 tercatat  angkatan   kerja di Kaltim berjumlah 1.460.996 orang dan jumlah pengangguran tercatat 158.224 orang atau 10,83%.

“Penurunan angka pengangguran di Kaltim lebih disebabkan oleh terbukanya sektor-sektor usaha informal melalui gerakan ekonomi kerakyatan yang dikembangkan dan juga  terkait dengan berbagai kebijakan tentang pembangunan pertanian dalam arti luas yang mendorong terbukanya kesempatan kerja baru,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnkaertrans) Kaltim Ir Ichwansyah MM di ruang kerjanya.

Pengangguran yang tercatat adalah penduduk usia kerja (PUK) yang tergolong dalam kelompok angkatan kerja, tetapi belum memiliki pekerjaan (pencari kerja).    Jika dipilah lagi, para pencari kerja ini bisa dikelompokkan lagi menjadi pencari kerja yang memiliki kompetensi dan pencari kerja yang belum memiliki kompetensi.

“Menekan jumlah pengangguran bisa dilakukan dengan memberi peningkatan kompetensi para pencari kerja sehingga mudah diterima pasar kerja dan bagi pencari kerja yang sudah memiliki kompetensi menjadi tanggungjawab pemerintah lintas sektoral untuk memperluas lapangan kerja dengan berbagai kegiatan program,” jelas Ichwansyah.

Karena itu, sukses penurunan angka pengangguran di Kaltim juga tidak lepas dari gerakan Pemprov Kaltim dalam pembangunan pertanian dalam arti luas dengan berbagai program yang sudah dilaksanakan sepanjang 2009. Sukses ini juga terkait dukungan berbagai instansi terkait baik menyangkut revitalisasi pendidikan dan lainnya.

Menekan jumlah pengangguran juga bisa dilakukan dengan memberi kesempatan belajar bagi para siswa putus sekolah atau siswa kurang mampu. Baik dalam bentuk pendidikan umum atau kejuruan. Dengan kemampuan yang dimiliki, maka penduduk usia kerja bukan angkatan kerja (seperti mahasiswa dan pelajar) tidak akan berhenti dan kemudian menjadi penganggur.

“Peran pemerintah kabupaten dan kota juga sangat penting untuk menekan jumlah pengangguran ini. Baik dalam bentuk realisasi program maupun dalam hal dukungan anggaran ketenagakerjaan maupun sektor-sektor lain yang mendorong kesempatan perluasan kerja,” pungkas Ichawansyah. (vb-04)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.