ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Tim penilai Verifikasi Faktual Obyek Wisata di Paser

October 30, 2021 by  
Filed under Serba-Serbi

TANA PASER – Tim penilai panji-panji keberhasilan pembangunan di bidang Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur melakukan verifikasi faktual dari dua lokasi kawasan wisata yang diunggulkan Kabupaten Paser, Jumat (29/10/2021)

Tim yang beranggotakan tiga orang yakni Profesor Dr. H. Abdul Rachim, I Wayan Lanang Nala dan Dr. Erwiantono mengunjungi dua lokasi wisata yang menjadi obyek penilaian yakni Kawasan Wisata Gunung Embun di Desa Luan Kecamatan Muara Samu dan Obyek Wisata Wahana Outbound Sahabat Kideco di Desa Samurangau Kecamatan Batu Sopang.

Usai peninjauan, tim penilai mendengarkan pemaparan dari Kepala Disporapar Muksin tentang rencana strategis pengembangan pariwisata yang dihimpun dalam dokumen pembangunan pariwisata Kabupaten Paser.

Sementara itu, Ketua Tim Penilai Profesor Dr. Abdul Rachim mengatakan dari pemaparan kepala Disporapar Muksin, tim mendapatkan informasi dan jawaban langsung dari seluruh pertanyaan kuisioner yang sebelumnya diisi oleh Dinas Pariwisata.

“Tidak hanya itu, kami juga mendapatkan dokumen-dokumen pendukung dari jawaban yang ada di kuisioner, ” kata Abdul Rachim.

Tim juga mendapatkan penjelasan visi misinya, pemberdayaan masyarakatnya dan peran pemerintahannya terhadap peningkatan pariwisata termasuk bagaimana pengembangan ekonomi kreatifnya.

“Presentasi Kepala Disporapar berikut dokumen pendukungnya menjadi portofolio yang kita nilai, ” katanya.

Menurut Abdul Rachim ada beberapa indikator yang menjadi penilaian tim terhadap keberhasilan bidang pariwisata yakni dilihat dari segi PDRB, PAD, keterlibatan masyarakat, Keterlibatan Pengusaha, dan keberlanjutan dari pengembangan wisata ini.

“Paling penting dalam pengembangan pariwisata adalah pemerintah berbuat apa, pengusaha berperan apa, kemudian masyarakat dilibatkan tidak, sebab tidak ada gunanya pembangunan jika tidak melibatkan masyarakat, ” kata dia.

Dari penilaian tim penilai terhadap dua obyek wisata yang telah dikunjungi disebutkan bahwa Wisata Gunung Boga meski baru tumbuh namun ada keterlibatan masyarakat di sana.

“Di Lokasi Wisata Gunung Embun, saya menemukan ada keterlibatan masyarakat di sana, ” katanya.

Sementara untuk obyek wisata Wahana outbond sahabat kideco, Abdul Rachim menilai   di obyek wisata ini penuh dengan modal.

” Saya melihat ini ada keterlibatan perusahaan yakni Kideco dengan membangun obyek wisata yang dilengkapi dengan learning center atau pusat pembelajaran. Artinya ada keterlibatan pengusaha yang kuat, ” jelasnya.

Yang menarik, dari verifikasi lapangan, tim melihat bahwa pengelola Wahana Outbound Sahabat Kideco membuat suatu sistem dengan tidak ada satupun limbah yang tidak bernilai.

Menurut Abdul Rachim untuk mendapatkan panji keberhasilan bidang pariwisata iini memang ketat persaingannya. Paser harus bersaing dengan Kabupaten lainnya yang juga memiliki keunggulan dari sektor pariwisatanya. (*)

 

Bupati Paser Terima Hibah 472 Unit PJU-TS

October 30, 2021 by  
Filed under Paser

Yogyakarta – Bupati Paser dr. Fahmi Fadli menandatangani berita acara serah terima (BAST) naskah hibah barang milik negara dari Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE) pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di kawasan Candi Prambanan Yogyakarta, Jumat (29/10/2021).

Penandatanganan BAST hibah ini dilakukan Bupati Paser bersama dengan 43 kepala daerah lainnya. Penyerahan hibah ini dilakukan Direktur Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Dr. Ir. Hendra Iswahyudi kepada Bupati Paser dr. Fahmi Fadli.

Fahmi Fadli mengatakan hibah yang diterima Pemerintah Kabupaten Paser berupa 472 unit Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS).

” Ini bantuan yang ditunggu-tunggu masyarakat karena memang sampai saat ini masih banyak desa-desa yang belum memiliki PJU,” kata Fahmi Fadli.

Dikemukakan Fahmi sebanyak 472 PJU-TS tersebut telah dipasang Pemerintah pusat di 10 kecamatan secara bertahap sejak tahun 2018. Tahun 2018 telah terpasang sebanyak 167 unit, kemudian pada 2019 sebanyak 230 unit dan pada 2020 telah terpasang 75 unit.

Bupati Paser mengapresiasi bantuan yang diberikan karena menurutnya bantuan tersebut bentuk dukungan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.

“Terima kasih yang tak terhingga kepada Kementerian ESDM yang telah memberikan perhatian dan juga support untuk pembangunan daerah di Kalimantan Timur khususnya di Kabupaten Paser,” ujar Bupati Fahmi.

Diakui Fahmi tidak semua wilayah di Paser teraliri listrik. Namun bantuan ini sangat bermanfaat dan berdaya guna untuk masyarakat Kabupaten Paser karena masih ada 20 desa yang belum teraliri listrik.

“Sumbangan yang diberikan Kementerian ESDM ini kami letakkan di desa-desa yang tidak teraliri listrik khususnya di fasilitas umum diantaranya di masjid, kantor desa, dan pusat-pusat kesehatan,” ungkapnya.

Bupati Paser berharap meski program ini sudah pindah ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, ia berharap program ini terus berlanjut diberikan kepada Kabupaten Paser. (*)

Jurusan Teknik Sipil Bantu Penanganan Banjir SMPN 24 Samarinda

October 30, 2021 by  
Filed under Lingkungan Hidup, Religi, Sosial & Budaya

Tim Jurusan Teknik Sipil sedang melakukan pengukuran elevasi menggunakan waterpass digital.(Foto; Istimewa)

Vivaborneo.com, Samarinda — Banjir yang terjadi di Kota Samarinda dalam beberapa pekan terakhir, kerap merendam sebagian wilayah yang berada di dekat sungai Karang Mumus ataupun daerah yang memiliki kontur tanah lebih rendah dari sekitarnya.

Hal tersebut yang terjadi pada SMPN 24 Samarinda yang terletak di Jalan Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu. Daerah  sekitar jalan Suryanata ini kerap menjadi langganan banjir akibat menerima limpahan air dan sebagian lumpur dari bukit-bukit  yang berada di dekatnya.

Kejadian banjir di Jalan Suryanata dan sekitarnya ini mengakibatkan SMPN 24 turut tergenang banjir dan limpahan lumpur. Banjir ini tentu mengganggu kegiatan sekolah yang akan memulai belajar tatap muka dan mengganggu aktivitas guru dan administrasi sekolah.  Banjir juga mengakibatkan beberapa bagian gedung sekolah mengalami sejumlah kerusakan.

Hal ini kemudian mendorong  Tim Pengabdian Masyarakat dari Politeknik Negeri Samarinda  (POLNES) di bawah pendampingan Bernardo Sandrini Salasa,  ST, MT dan Yudi Pranoto, ST, M.Eng.  untuk melakukan kajian terhadap dampak banjir yang terjadi di sekolah ini.

“Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar memperoleh solusi untuk menangani banjir yang sering terjadi di SMPN 24. Survey awal ini bertujuan untuk mengetahui  kontur wilayah,” ujar Bernardo, pada Kamis (28/10/2021).

survey awal tim Pengabdian Jurusan Teknik Sipil POLNES dan guru SMPN 24 terhadap elevasi kontur tanah. (Foto: Istimewa)

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak sekolah ketinggian air banjir yang terjadi di SMP 24 Samarinda saat hujan dengan kapasitas tinggi mencapai 1 meter lebih. 

Kajian in diawali dengan  melakukan survey terhadap lokasi SMPN 24 Samarinda. Kegiatan survey menghasilkan data bahwa kontur wilayah yang  terlihat jelas,  bahwa letak SMPN 24 lebih rendah dibandingkan wilayah yang ada disekitarnya.

“Perbedaan ketinggian mencapai 1 meter dibandingkan dengan kontur di sekitarnya,” jelas Bernardo S. Salasa.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 24, H. Kerta Sayoga, M.Pd mengharapkan agar musibah banjir yang kerap merendam SMPN 24 segera dapat diatasi. Dirinya juga mengucapkan terimakasih dengan bantuan berbagai pihak, seperti halnya Jurusan Teknik Sipil POLNES yang membantu dalam pemecahan masalah banjir ini.

“Semoga kelak banjir ini tidak masuk ke sekolah dan kita bisa belajar tatap muka secara baik dan lancar.  Semoga progres penanganan banjir di SMPN 24 ini dapat diselesaikan secepatnya,” ujar Kerta Sayoga.(VB/Yul/*).

Murid KBIT/TKIT Raudhatul Jannah Bercengkrama Dengan Reptil

October 30, 2021 by  
Filed under Serba-Serbi

SAMARINDA – Puluhan murid KB IT /TK IT Raudhatul Jannah Kelurahan Air Putih Samarinda, antusias bercengkrama bersama reptil di halaman KB IT /TK IT Raudhatul Jannah Kelurahan Air Putih Samarinda, dalam rangka memperkenalkan reptile kepada anak didik.

“Kita berusaha memperkenalkan reptil kepada anak-anak sejak dini,” ucap Nurhafizah kepala TK IT Raudhatul Jannah, Jum’at (29/10/2021).

Kunjungan dari Samarinda Reptil dipawangi Dody Setiawan dan Aris Sandoko Ke TK IT Raudhatul Jannah Kelurahan Air Putih Kota Samarinda, sebagai upaya pihak sekolah memberikan edukatif anak. “Walaupun para murid awalnya takut terhadap beberapa binatang seperti ular, kura-kura dan iguana, namun karena penasaran mereka mendekat perlahan hingga berani memegang,” ucap Nurhafizah.

Sambil memegang reptil, secara perlahan dan mereka berani bertanya kepada sang pawang Dody Setiawan dan Aris Sandoko.

“Ini ular makannya apa,” ucap anak-anak pada anggota komunitas Samarinda Reptil yang tampak membawa seekor ular berwarna kuning dikalungkan dilehernya.

Pertanyaan yang diajukan anak-anak TK Islam Terpadu Raudhatul Jannah tersebut bermacam-macam, dari makanan sang reptil hingga cara memeliharanya.

“Kami mengenalkan ular piton, kura-kura, biawak, kadal dan iguana. Antusias murid sangat baik dan mereka interatif,” jelasnya Dody.

Dody berharap sejak dini anak-anak diperkenalkan dengan binatang reptile agar memiliki rasa sayang terhadap binatang, sehingga tidak semena-mena membunuh jika ketemu bidang reptile liar.

“Dengan adanya kegiatan pengenalan binatang, ketakutan anak mengenai binatang reptile kita harapkan berkurang dan diharapkan anak lebih menyayangi binatang,” timpalnya.(vb-01)

Teknik Sipil POLNES Desain Gapura Selamat Datang Desa Jembayan Tengah

October 30, 2021 by  
Filed under Kalimantan Timur, Wisata

Vivaborneo.com, Desa Jembayan Tengah di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara kembali mendapatkan perhatian dari Politeknik Negeri Samarinda (POLNES). Kali ini Jurusan Teknik Sipil datang untuk membantu merencanakan desain gapura desa.

Jurusan Teknik Sipil POLNES melakukan program pengabdian untuk masyarakat di Desa Jembayan Tengah dengan perencanaan gapura desa yang dapat mendukung desa ini sebagai desa wisata di kemudian hari. Masyarakat Desa Jembayan Tengah memang bertekad menjadikan  desa mereka menjadi desa wisata dengan berbagai pontensi yang dimiliki.

Ketua Pengabdian Rafian Tistro, ST., MT mengatakan usaha masyarakat untuk mengembangkan pariwisata dengan menjadikannya sebagai desa wisata, dituntut untuk menampilkan potensi kehidupan budaya di dalam Desa Jembayan Tengah. 

“Kami dari Jurusan Teknik Sipil POLNES akan menampilkandesain  Gapura Selamat Datang yang mampu menggambarkan kehidupan masyarakat di Desa Jembayan Tengah tersebut,” ujarnya pada Sabtu, (23/10/2021). 

Dijelaskan Rafian, geografi Desa Jembayan Tengah terbagi menjadi dua bagian, yaitu yang terletak di dataran tinggi yang dinamakan Desa Jembayan Tengah Darat dan yang terletak di pesisir pantai yang dinamakan Desa Jembayan Tengah. 

Atas dasar itulah Desa Jembayan Tengah sangat membutuhkan desain Gapura Selamat Datang dengan desain yang berbeda daripada umumnya. Gapura nantinya harus mampu menggambarkan bagaimana budaya yang ada pada Desa Jembayan Tengah baik dari segi Wisata Budaya, Ragam Masyarakat dan ciri khas Masyarakat Jembayan Tengah tersebut. 

Selain Ketua Tim Pengabdian Rafian Tistro, ST., MT, tim ini juga beranggotakan Daru Purbaningtyas, ST.,MT. serta Raudah Ahmad, S.ST., M.Eng. ini akan membuat gapura yang menggambarkan seluruh potensi desa untuk mendukung pariwisata yang tengah digalakkan.  Tim ini telah berpengalaman dalam melakukan berbagai kegiatan pengabdian meliputi pembinaan, pelatihan, konsultasi, pendampingan, dan pengembangan pemberdayaan masyarakat.

Penyampaian rencana desain Gapura Selamat Datang oleh tim pengabdian masyarakat Jurusan Teknik Sipil POLNES  kepada pengurus Pokdarwis dan perangkat desa Jembayan Tengah.(Foto : Istimewa)

“Dalam usaha mengembangkan pariwisata inilah dituntut untuk menampilkan kehidupan budaya di dalam Desa Jembayan Tengah. Diantaranya adalah dengan menampilkan Gapura Selamat Datang yang mampu menggambarkan kehidupan masyarakat di Desa Jembayan Tengah tersebut,” ujarnya.

Untuk potensi wisata di desa ini memiliki beragam potensi wisata bahari. Sebagian besar masyarakatnya adalah sebagai nelayan.

Desa Jembayan Tengah juga telah dua kali menggelar acara Seafood Festival yakni acara yang menggelar panen ikan serta makan ikan laut yang digelar bersama masyarakat dan unsur pemerintah daerah setempat.  Tidak hanya Seafood Festival, desa ini juga kerap menjalin kemitraan dengan pihak lainnya.

Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu ini memang menjadi program POLNES untuk dikembangkan menjadi desa wisata mendampingi desa wisata lainnya seperti Desa Wisata Pela di Kecamatan Kota Bangun, Kukar yang sejak awal didampingi oleh POLNES. Masyarakat juga telah mendapatkan beberapa sosialisasi diantaranya bagaimana mengelola homestay, membuat paket wisata, hingga menggali potensi wisata yang dapat dijual kepada pengunjung.(VB/Yul/*)

« Previous PageNext Page »