ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Asik Bang, Cara Pendekatan BNPT melalui Musik Cegah Intoleransi

November 3, 2022 by  
Filed under Hukum & Kriminal

Share this news

Kol. CZi Rahmat Suhendro

Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI, Kolonel Czi Rahmat Suhendro.

Vivaborneo.com, Samarinda — Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kalimantan Timur (FKPT Kaltim) menggelar lomba Aksi Musik Anak Bangsa (Asik Bang) yang berlangsung di Warkop Bagio’s Jalan Basuki Rahmat  Samarinda pada Rabu , (2/11/2022).

Ketua FKPT Kaltim,  Ahmad Jubaidi  mengatakan, kegiatan Asik Bang menjadi wadah sosialisasi dan silaturahmi dalam mempererat kesatuan dan persatuan bagi  masyarakat penggemar musik. Musik dengan muatan lokal diharapkan dapat menjadi perekat dan pencegahan intoleransi.

“Kegiatan ini bagian penugasan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kepada FKPT Kaltim melalui pendekatan lunak yaitu lomba musik, Asik Bang,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI, Kolonel Czi Rahmad Suhendro mengatakan penyelenggaraan kegiatan Asik Bang menjadi momen yang sangat menarik. Musik diyakini dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat, terutama generasi muda terhadap ancaman radikalisme dan terorisme.

“Melalui nilai seni dan kebudayaan lokal yang dipadukan dalam seni musik dapat mencegah paham radikal terorisme yang ada di masyarakat,” ucapnya.

Terorisme menjadi kejahatan yang luar biasa, karena keyakinan teologis pelaku terorisme tidak akan berhenti. Dengan adanya penurunan pemahaman pada anggotanya, akan dapat terus berkembang. Rahmad menyampaikan, saat ini perkembangan teknologi hadir menjadi dua sisi yang berlawanan, sehingga kita harus bijak dalam penggunaannya.

“Mencari informasi yang benar, sehingga tidak terjerumus dan mudah tercuci otaknya,” tambahnya.

Rahmad menyampaikan, dalam usaha membentengi diri, tidak hanya dapat dilakukan diri sendiri. Oleh karena itu pemerintah melalui BNPT dan FKPT saat ini melakukan metode soft approach dalam mencegah rasa permusuhan tersebut.

Bagi para generasi muda, kegiatan Asik Bang dapat memaknai untuk mengisi kemerdekaan dengan melakukan hal positif dari berbagai sisi. Melalui nilai seni dan kebudayaan lokal dapat mencegah paham radikalisme dan terorisme yang ada baik di dunia maya maupun media cetak.

“Dengan Asik Bang, kita tanamkan rasa toleransi dalam Bhineka Tunggal Ika, karena kemerdekaan yang diraih dengan perjuangan bersama, bukan dari satu golongan saja” ucapnya.

Rahmad menambahkan, dengan pencegahan intoleransi yang melibatkan masyarakat dapat menjadi kontrol dalam sosial warga. Bila tidak dilakukan pencegahan, masyarakat akan mudah tercerai berai, sehingga pentingnya ditingkatkan rasa toleransi dan menghindarkan diri dari paham radikalisme.

“Terorisme tidak mengenal agama, saat ini program pencegahan mengedepankan pendekatan hati melalui elemen yang ada di negara. Dengan satgas yang terdiri dari tiga matra TNI,” tutupnya. (vb/Ria)

 

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.