ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kota Batu Bangun Kereta Gantung Pegunungan Pertama di Indonesia

June 2, 2022 by  
Filed under Wisata

Share this news

Penandatanganan MoU Among Tani Foundation dan Dopplermayer Austria dalam proyek pembangunan Kereta gantung pegunungan

BATU – Kota Batu akan memiliki Kereta Gantung (Cable Car ) Pegunungan . Penandatanganan proyek ini dilakukan  antara Direktur Among Tani Foundation (ATF) dan Dopplermayer Austria,berlangsung di Kantor ATF Batu  Rabu(1/6/2022).

Penandatanganan dilakukan direktur ATF  DR. Nurbani Yusuf sedangkan dari Dopplermayer Austria oleh Mr. HansJones serta antara AFT dan Kepala desa Oro-oro Ombo Wiweko.

Adanya MOU tersebut sebagai bukti keseriusan pihak ATF untuk membangun Proyek Kereta gantungq Pegunungan yang cukup lama sejak 2019 digaungkan,baru sekarang mulai nampak keseriusannya.

Komisaris Utama PT. Among Tani Indonesia DR.Ir. Tomi Sugiarto mengungkapkan proyek pembangunan kereta gantung (Cable  Ca ) yang dikerjakan sekarang berbeda dengan yang pernah diajukan  Pemkot Batu.

“Proyek kereta gantung kali ini murni swasta tidak lagi mengandalkan dana APBD, sesuai dengan Perpres 80 tahun 2019, ” ungkap Tomi dihadapan undangan dan warga masyarakat yang hadir.

Hal itu disampaikan, agar tidak salah tafsir terhadap pembangunan proyek kereta gantung yang versi sekarang.

Disebutkan pada program awalnya ATF menggandeng PT. INKA Madiun, tetapi kali ini kerjasama dengan Dopplermayer Austria yang sudah lama membangun kereta gantung dan sudah berpengalaman.

Tomi menyebutkan kereta gantung yang sudah di bangun Dopplermayer seperti di PT. Freeport Papua, Taman Mini Indonesia Indah, Pulau Kumala Tenggarong Kutai Kartanegara Kaltim dan sekarang di Kota Batu.

” Dopplermayer banyak membangun kereta gantung sudah ada 3 dan di kota Batu yang keempat. Dan ini kereta gantung pertama di Indonesia yang ada di Pegunungan” lanjutnya.

Jarak tempuh kereta gantung yang dikerjakan ini mengalami perubahan drastis dari proyek awal, sebelumnya berjarak 3-4 kilometer, kini hanya 1 Kilometer. Dengan Mains Stasion (terminal)  di rest area jalibar Oro-oro Ombo menuju Coban Rais masuk kawasan PT. Perhutani.

” Kereta gantung yang kita kerjakan sekarang berjarak tempuh 1 Kilometer lebih pendek dari rencana sebelumnya yang mencapai 3-4 Kilometer demikian pula anggarannya dari Rp300 Miliar berkurang menjadi Rp1 Miliar, ” tambah Tomi.

Tomi berkeinginan kota Batu akan dijadikan the second Swiss, dengan bentangan cable car dan keincahannya.

Pembangunan kereta gantung di Kota Batu terus berproses. Progres terbaru pembangunan mega proyek tersebut rencananya bakal dimulai pada 8 Agustus 2022.

Pada tanggal tersebut, bakal ditandai dengan penancapan tiang pancang pertama sebagai titik tower utama kereta gantung milik Kota Batu.

Diawal pembangunannya, kereta gantung Kota Batu bakal mengusung konsep tourism, bukan mengusung konsep urban.

Penasehat Among Tani Foundation (ATF), Imawan Mashuri menyatakan, karena mengusung konsep tourism, maka kereta gantung itu nantinya akan melewati beberapa spot wisata. Berbeda jika mengusung konsep urban, maka kereta gantung bakal melewati perumahan warga.

“Menuju 8 Agustus berbagai persiapan akan kami lakukan. Dimulai dari penyelesaian masalah perizinan. Hingga keterlibatan masyarakat dalam kepemilikan kereta gantung harus ditata sebaik mungkin,” ujar Imawan,

Dia menegaskan, bagaimanapun caranya, pada tanggal tersebut start pembangunan tower utama harus bisa dilakukan.

“Tanggal 8 Agustus harus start pembangunan. Kalau tidak begitu bakalan mundur terus. Maka dari itu, harus benar-benar ditekati bahwa tanggal 8 Agustus pembangunan bisa dilakukan,” tutur dia.

Imawan menambahkan, pembangunan kereta gantung merupakan hajat masyarakat Kota Batu. Oleh sebab itu, masyarakat Kota Batu harus jadi pemilik. Yang dimungkinkan cara kepemilikannya melalui koperasi. Melalui koperasi itu, nantinya bakal digarap per desa. Sehingga masyarakat Kota Batu bisa menjadi owner kereta gantung tersebut.

“Masyarakat Kota Batu harus jadi pemilik, bukan penonton. Karena kita adalah tuan rumah,” tegasnya.

Menurutnya, pembangunan mega proyek kereta gantung di Kota Batu merupakan suatu bentuk dari penambahan objek tourism. Diharapkan, hadirnya kereta gantung bisa menjadi sport tourism baru berkelas dunia.

“Kami sedangmembuat Kota Batu berkelas dunia , Dengan hadirnya kereta gantung, secara otomatis bakal menggairahkan tourism berkelas internasional,” kata Imawan.

Lebih lanjut, start pembangunan pertama kereta gantung sejauh 1 kilometer itu kedepannya bakal terus berkembang, sesuai dengan plan yang telah ditentukan diawal.

Berawal dari 1 kilometer nantinya dimungkinkan bakal berkembang sejauh 9,6 kilometer dan semakin hari pengembangannya bakal semakin panjang.

Perwakilan produsen cable car asal Austria Doppelmayer, Mr. Hans Jones mengatakan, karena kereta gantung di Kota Batu mengusung konsep pariwisata. Maka kabin yang cocok digunakan adalah kabin dengan kapasitas delapan orang. Tak perlu lagi menggunakan AC karena letaknya sudah berada di pegunungan yang dingin.

“Ada dua macam cable car di dunia. Yakni cable car yang melewati perkotaan sebagai sarana transportasi dan cable car dengan konsep wisata. Yang akan di gunakan disini (Kota Batu.red) sama dengan yang ada di Vietnam. Dengan mengusung konsep wisata,” katanya.

Terkait keamanan, pihaknya akan memperhatikan sebaik mungkin. Kasus Cable Car yang sempat macet yang dioperasikan di pulau Kumala Tenggarong Kabupaten Kutai  Kartanegara Kaltim menjadi pelajaran.

Pihaknya akan menyiapkan gardu listrik cadangan untuk mengcover secara otomatis jika gardu listrik utama padam. Pihaknya akan betul-betul memperhatikan hal tersebut. Lantaran jika kereta gantung berhenti selama beberapa menit saja, akan membuat penumpang panik.

Sementara itu, Kepala Desa Oro-oro Ombo  Kecamatan Kota Batu, Wiweko sebagai ketua asosiasi kepala desa dan lurah ( Apel ) se Kota Batu sangat mendukung pembangunan proyek tersebut. Dia mengibaratkan, pembangunan proyek tersebut seperti membuat gula yang nantinya akan didatangi oleh semut-semut.

“Ibaratnya seperti membuat gula yang nantinya akan didatangi banyak semut (wisatawan.red). Sebab itu pembangunan ini harus disegerakan karena ini adalah program bagus dan belum ada di Jawa Timur,” tandasnya.

Apalagi pusat kegiatan kereta Gantung berada di wilayah desa Oro-oro ombo, sehingga akan mampu.kemeningkatkan pendapatan masyarakatnya.

Senada dengan Wiweko, Amin Tohari ketua Komisi C, DPRD Kota Batu sangat mendukup percepatan pembangunan proyek kereta gantung, dengan demikian akan mempercepat kesejahteraan masyarakat.kota Batu.

Tohari mengingatkan janji warga Batu dapat pembagian saham proyek kereta gantung dari ATF sangat dinantikan.

“Semoga bukan PHP tapi bukti nyata,dengan demikian masyarakat bisa nikmati hasilnya ” tandas Amin Tohari. (Buang Supeno)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.