PT PAMA Bantu Mesin Sawut Singkong Untuk Kelompok Tani Singker di Kubar

June 12, 2025 by  
Filed under Kutai Barat

Share this news

SENDAWAR – Salah satu program pemerintah dalam hal ketahanan pangan di wujudkan oleh Kelompok Tani Singkong Kering (Singker), di Kampung Keay, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat (Kubar).

Kelompok tani tersebut didukung PT. Pamapersada Nusantara diberi bantuan berupa dana guna membeli beberapa mesin sawut singkong.

Ketua Kelompok Tani Singker,  Nia Daniati menyampaikan, salah satu kelompok tani yang bergerak di bidang pengolahan singkong menjadi pakan ternak, baik itu ayam, bebek,babi dan lainnya yang bisa mengkonsumsi makanan dari singkong.

“Pertama kita kupas dan diparut lalu dijemur, setelah kering kita pasarkan ke masyarakat petani hewan ternak tersebut,” kata Nia Daniati Rabu (11/6/2025).

Dikatakan, saat ini kelompok tani singker belum mempunyai mesin sawut untuk produksi singkong yang siap dipasarkan ke masyarakat. Pengerjaan masih manual menggunakan tenaga manusia, kebetulan anggota kelompok tani singker saat ini sudah mempunyai enam belas anggota.

“Dengan keterbatasan kami saat ini ada pihak ketiga yang mau membantu kami untuk membelikan mesin sawut singkong ini, yaitu PT Pamapersada Nusantara,”ujarnya.

Ia menyebut, dengan bantuan dana yang diberikan ini kelompok tani Singker bisa melengkapi peralatan yang kurang untuk menunjang produksi kegiatan kelompok tani. Atas nama kelompok tani ia mengucapkan terimakasih kepada perusahaan PT PAMA yang sudah membantu dan mendukung kelompok tani singker di Kampung Keay ini. Ia berharap bantuan dana yang diberikan PT. PAMA bisa lebih memperlancar produksi kelompok tani Singker ini kedepannya.

“Saat ini kami memasarkan produk Singker kami ini melalui media sosial baik di Facebook, tiktok maupun instagram, dan apabila ada yang berminat langsung bisa japri untuk pemesanannya,”ungkapnya.

Dijelaskannya, sasaran dari penjualan singker ini  adalah para peternak keluarga, dalam artian mereka memelihara ternak tapi kesusahan mencari pakannya. Hal ini disebabkan rata rata mereka pekerja seperti pegawai maupun pekerjaan di Perusahaan. Meski mereka tidak menanam singkong akan tetapi ternak bisa diberi pakan singkong dengan membeli dari kelompok tani singker ini.

Diceritakan, awalnya ia menjual secara mandiri  beserta keluarga. Seiring perjalanan waktu dan tempat tingga di Kampung Muara Tokong kemudian memutuskan pindah ke Kampung Keay ini.

“Kebetulan saya guru di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Keay ini,” tandasnya.

Ia merintis pekerjaan ini bersama keluarga nya sejak tahun 2009. Hingga saat ini sampai terbentuk kelompok tani singker yang beranggotakan 16 orang.

Sebelumnya, untuk mengeringkan singkong tersebut hanya dijemur di halaman rumah. Apabila hujan turun dan tidak sempat mengangkat membuat singkong menjadi basah dan hancur. Saat sudah ada tempat pengeringan yang permanen atas bantuan dari Pokir salah satu anggota dewan, Potit. Kini pengeringan singkong tidak terganggu cuaca.

“Saat ini PT PAMA membantu kami kelompok tani singker  untuk membeli mesin sawut singkong nya,” jelasnya.

Rusminawati Kasi Pemerintahan Kampung Keay mengatakan, pada prinsipnya pemerintah kampung sangat mendukung dengan adanya kelompok tani singker. Diharapkan, kelompok tani ini bisa berkembang dan bermanfaat bagi masayarakat Kutai Barat khususnya Kecamatan Damai dan sekitarnya.

Dijelaskan, hingga saat ini pemerintah kampung belum mampu membantu dan menganggarkan bantuan terhadap kelompok tani singker ini. Hal ini disebabkan sudah ada petunjuk teknis dari pemerintah pusat tentang ketahanan pangan.

“Kami sudah menganggarkan untuk ayam petelur. Ke depan nanti bisa direbugkan kembali tentang kelompok tani singker sehingga bisa dibantu,”ungkapnya.

Sementara itu koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kampung Keay Yudia sangat mendukung adanya petani singker ini untuk pakan ternak.  BPP sendiri selalu mendampingi para petani yang ada di wilayah Kecamatan Damai ini, terutama yang ingin bekerja. Diakui,   bantuan dana dari pemerintah sangat terbatas, namjn adanya campur tangan pihak ketiga seperti PT PAMA ini sangat membantu pemerintah.

“Kami atas nama pemerintah Kabupaten Kutai Barat mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi CSR dari PT PAMA ini,”ujarnya.

Ia berharap selain dari PT. PAMA ini ada juga perusahaan lain yang beroperasi di wilayah Kecamatan Damai ini untuk mendukung dan berpartisipasi dalam hal ketahanan pangan ini, karena ketahanan pangan salah satu program dari pemerintah pusat.

“Kami atas nama pemerintah Kabupaten Kutai Barat memohon perhatian dari para pengusaha baik pertambangan maupun perkebunan,” ungkapnya.

Sementara itu Project Manager (PM) PT. Pamapersada Nusantara melalui team CSR Officer Sabinus dan Rudyanto merasa sangat bersyukur dan bangga dapat berkontribusi dalam mendukung pertanian lokal, khususnya di sektor pertanian singkong yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kampung Keay Kecamatan Damai Kabupaten Kutai Barat.

 

Dikatakannya, penyerahan bantuan untuk pembelian mesin sawut singkong ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan.

“Kami dalam program tanggung jawab sosial CSR, dengan harapan dapat membantu kelompok tani dalam meningkatkan efisiensi produksi, menambah nilai tambah hasil pertanian, dan tentunya memperkuat ketahanan ekonomi kampung,” ungkapnya.

Ia percaya bahwa kemitraan antara perusahaan dan masyarakat, khususnya petani, adalah kunci dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.

Ia berharap semoga mesin ini nanti bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, dirawat, dan digunakan secara bersama demi kemajuan kelompok tani singker khususnya, dan secara umum masyarakat sekitar bisa memaksimalkan keberadaan kelompok tani ini.

“Kami juga membuka diri untuk terus berdialog dan mendampingi kelompok tani dalam pengembangan usaha dan peningkatan kapasitas petani di masa mendatang,”bebernya.

Ia menyebut, tentunya kerjasama ini membawa manfaat dan berkah bagi semua pihak.

“Terimakasih atas kepercayaannya, mari kita lanjutkan sinergi ini dengan semangat gotong royong dan saling mendukung,” tutupnya. (arf).


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.