ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Hentikan Perdebatan Covid-19, Fokus Pada Solusi, Disiplin Prokes dan PPKM

July 16, 2021 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA – Pandemi covid-19 yang melanda dunia masih saja menjadi perdebatan di masyarakat, mulai dari yang berprofesi pengemudi ojek daring hingga bertitel dokter, mulai di warung kopi hingga di media sosial. Seorang dokter yang mengaku bahwa dirinya tak percaya Covid-19 mendadak viral di media sosial. Ia tak percaya adanya Covid dan menganggap kematian banyak orang selama pandemi bukan karena virus.

Pengakuan dokter tersebut disampaikan dalam sebuah sesi talk show yang diunggah di kanal Youtube Hotman Paris Official, Jumat (9/7/2021). Dalam video tersebut perempuan yang bernama dr. Lois berdebat panas dengan host acara tersebut yaitu Hotman Paris dan Melaney Ricardo.

Bukan hanya di Youtube, video tersebut juga viral hingga media sosial lain seperti Tiktok dan Instagram. Tidak sedikit warganet yang mendukung pandangan dr. Lois sedangkan namun sebagian lainnya mengecam.

Memperhatikan kondisi saat ini, disaat pandemi covid-19 di Indonesia sedang memuncak dan korban meninggal dunia setiap hari terus bertambah, bijaklah melihat pandemi ini. bagaimana perasaan korban Covid-19 dan keluarga perasaan keluarga yang telah ditinggalkan selamanya.

Kepala Biro Penerangan masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono pun beberapa waktu lalu mengajak seluruh rakyat Indonesia bergandengan tangan mengatasi COVID-19.

Dia menilai tidak ada gunanya berdebat karena fakta di lapangan menunjukkan tejadi lonjakan kasus positif COVID-19.

“Sekarang waktunya untuk fokus menggalang agar dapat keluar dari situasi ini,” ujar Brigjen Rusdi.

Menurut Rusdi, salah satu cara yang paling sederhana solusi menangani COVID-19 yang dapat dilakukan masyarakat, mematuhi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo untuk wilayah Jawa-Bali, 3-20 Juli.

“Mari tunjukkan kehebatan dengan disiplin dan menaati PPKM Darurat. Kita hebat Indonesia selamat,” ucapnya.

Intoniswan

Hal senada disampaikan Ketua Forum Komunikasi Penyintas (FKP) Covid019 Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Intoniswan. Iia mengatakan, sudah saatnya masyarakat berhenti berdebat soal atau atau tidak adanya COVID dan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) yang diterapkan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kaltim sebab, tak ada manfaatnya dan membuat bingung, sebaliknya korban terus berjatuhan akibat terpapar COVID.

“Para ahli kesehatan dari 216 negara di dunia sudah menegaskan COVID itu ada. Pemerintah baik di pusat maupun di daerah sedang bekerja keras mengatasi agar penularannya tidak semakin masif,” kata Intoniswan, di Samarinda, Senin (12/07/2021).

“Perkembangan kasus positif tersebut sangat mengkhawatir, karena tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit pemerintah penuh. Kalau pun pemerintah bisa dengan cepat membeli tempat tidur, persoalan belum selesai, karena perlu disiapkan pula bangunan dan tenaga kesehatan. Mencari tenaga kesehatan, seperti perawat bukanlah hal yang mudah di Kaltim,” papar Intoniswan yang juga wartawan senior di Kaltim.

Menurutnya, daripada berdebat soal ada atau tidak adanya COVID, lebih baik waktu digunakan berdo’a dan meminta kepada Tuhan YME sesuai agama yang dianut, agar negeri bebas dari wabah COVID dan menjaga diri, keluarga, dan teman-teman dari paparan COVID.

Diterangkan pula PKM yang diterapkan pemerintah dan anjuran memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan di luar rumah, benteng terakhir mencegah penularan COVID.

“Patuhi PPKM yang diterapkan pemerintah dan begitu pula dengan Prokes 5 M,” ajaknya.

Tentang dampak yang ditimbulkan dari adanya PKM, yang nyata masyarakat ekonomi masyarakat semakin sekarat. Untuk mengatasi kesulitan mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan pokok di rumah tangga, lebih baik minta ke gubernur, wali kota, atau bupati, serta ke lembaga DPRD di masing-masing daerah.

“Saya juga berharap kepala daerah menyiapkan dana bantuan bagi masyarakat yang kesulitan keuangan membeli kebutuhan pokoknya. Masyarakat punya hak untuk meminta dan pemerintah berkewajiban menyediakan anggaran untuk itu,” tegasnya.

Jangan Kendor Untuk Sehat dan Terhindar dari Covid-19 yaitu dengan menerapkan 5M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan dengan Sabun, Menghindari Kerumunan, Mengurangi Mobilitas) & 3T (Testing, Tracing, Treatment) & Vaksinasi. (*/hel)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.