ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pertamina : Cuaca Buruk Penyebab Kelangkaan BBM di Samarinda

July 15, 2022 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA – Antrian kendaraan yang panjang di semua SPBU di Samarinda disebabkan oleh kendala pengiriman BBM dari kilang Balikpapan ke depo Pertamina Samarinda melalui Kapal. Cuaca buruk dan tingginya gelombang laut membuat kapal kesulitan bersandar dipelabuhan.

Hal tersebut disampaikan Susanto Satria, Manajer Eksternal and Comunication  PT. Pertamina Patra Niaga (Pertaniaga) saat dikonfirmasi terkait masalah kelangkaan BBM jenis pertalite dan solat serta sulitnya mendapatkan jenis BBM, Jumat (15/7/2022).

Ia mengatakan tidak ada kelangkaan. Setiap saat Pertamina mengirim sesuai permintaan DO dari SPBU, namun faktor cuaca menjadi kendala pengiriman.

Namun dia mengakui, beberapa hari ini terkendala cuaca saat pengiriman BBM dengan kapal. “BBM yang diangkut melalui laut terkendala ketika kapal sandar di pelabuhan karena cuaca buruk dan tingginya gelombang air laut,” ucap Satria.

Namun ia memastikan 1 -2 hari kedepan, pengiriman BBM kembali normal seiring dengan meredanya cuaca buruk dan gelombang laut tinggi beberapa hari kemarin.

Terkait dengan uji coba daftar beli Pertalite dan Solar pakai MyPertamina khusus untuk para pengendara mobil, dikatakan Satria, untuk Kaltim saat ini belum diberlakukan. Saat ini sedang di uji coba di Banjarmasin selanjutnya Banjar baru, Pontianak dan Tarakan.

“Kami juga siapkan website MyPertamina yakni subsiditepat.mypertamina.id yang pendaftarannya dibuka pada 1 Juli 2022, sehingga masyarakat yang berhak menggunakan Pertalite dan Solar bisa mendaftarkan datanya melalui website,” katanya.

Hal lain yang menjadi pemandangan di SPBU adalah banyaknya kendaraan roda dua pengetap BBM dengan tangki BBM besar seperti motor jenis Suzuki Thunder. Dengan isi BBM rata-rata diatas 10 liter BBM jenis pertalite dan kembali menjual secara eceran kemasyarakat dengan harga rata-rata Rp 10.000,- per liter.

Satria pun mengatakan bahwa pengawasan atas pengecer BBM atau biasa disebut pertamini  merupakan kewenangan Pemkot Samarinda. Bahkan dikatakan, Pemkot Samarinda sudah pernah mengeluarkan surat edaran larangan bagi pengetap BBM alias pertamini menjual BBM eceran. (hel)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.