ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pemuda Payung-Payung Tanam 700 Terumbu Karang

November 18, 2020 by  
Filed under Berau, Berita

Share this news

Pemuda Payung-Payung melakukan kegiatan transplantasi terumbu karang

MARATUA – Sadar akan kelestarian lingkungan, sekaligus lokasinya menjadi daerah tujuan wisata, Kelompok Maratua Peduli Lingkungan melakukan gebrakan penting. Para pemuda yang berasal dari Kampung Payung-Payung Pulau Maratua itu, berhimpun dan melakukan kegiatan transplantasi terumbu karang.

Ketua Kelompok Maratua Peduli Lingkungan, Riko mengatakan, kegiatan transplantasi terumbu karang ini merupakan wujud kesadaran akan kelestarian alam di lingkungannya.

“Kelompok ini kita bentuk untuk meningkatkan wawasan, serta kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan,” katanya (18/11/2020).

Transplantasi Terumbu Karang merupakan salah satu upaya rehabilitasi terumbu karang yang semakin terdegradasi melalui pencangkokan atau pemotongan karang hidup, yang selanjutnya ditanam di tempat lain untuk menciptakan habitat baru.

Riko menjelaskan, Kelompok Maratua Peduli Lingkungan sudah terbentuk sejak 2016 silam. Hingga saat ini konsisten melakukan gerakan penyelamatan terumbu karang di bawah laut Pulau Maratua.

“Tak hanya menanam terumbu karang, kami juga melakukan sosialisasi kepada warga kampung memberikan pemahaman pentingnya menjaga alam bawah laut untuk masa depan kita semua,” ungkapnya.

Sejak 2016 sampai tahun ini, kelompok Maratua Peduli Lingkungan sudah menanam 700 median lebih terumbu karang yang tersebar di bawah laut Pulau Maratua.

“Ada lima titik lokasi di bawah laut tempat kami menanam terumbu karang. Terumbu karangnya sudah tumbuh,” ujarnya.

Dibeberkan, median yang digunakan melakukan rehabilitasi terumbu karang adalah cor semen berbentuk bulat seperti donat yang diberikan potongan pipa kecil untuk mengikat terumbu karang.

Ia kemudian berharap, apa yang dilakukan pemuda Kampung Payung-Payung ini bisa menjadi contoh warga kampung lainnya yang ada di Pulau Maratua.

“Melalui kegiatan ini sekaligus mengampanyekan menolak ilegal fishing. Kami berharap kegiatan kami memberikan manfaat bagi anak cucu kelak,” pungkas Riko. (vb1*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.