ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Tiga Kota di Kaltim Mengalami Deflasi

November 1, 2010 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com – Setelah tejadi inflasi  di setiap bulan sebelumnya, tingkat inflasi di Kaltim pada bulan Oktober 2010 ini mengalami deflasi sebesar 0,70 persen atau terjadi penurunan Indek Harga Konsumen (IHK) dari 129,89 pada bulan September menjadi 128,98 pada Oktober 2010. Demikian laporan rilis bulanan yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim tentang perkembangan inflasi, bertempat di Samarinda, Senin (1/11).Laporan yang disampaikan Kepala BPS Kaltim, Johnny Anwar menjelaskan bahwa terjadinya deflasi di tiga kota besar di Kaltim, yaitu Samarinda, Balikpapan dan Tarakan lebih disebabkan karena terjadinya sejumlah penurunan harga komoditi yang selama ini tingkat konsumsinya tinggi pada saat bulan puasa dan Hari Raya bulan lalu.

“Dengan angka inflasi tersebut, maka inflasi tahun  kalender Januari-Oktober 2010 di Kaltim telah mencapai 6,03 persen dan inflasi “year on year” atau Oktober 2010 terhadap Oktober 2009 mencapai 6,66 persen,” jelasnya.

Deflasi terjadi terutama karena adanya penurunan harga yang ditujukan oleh penurunan indeks pada beberapa kelompok barang dan jasa yaitu kelompok bahan makanan sebesar 3,44 persen dan kelompok transport dan komunikasi sebesar 0,14 persen.

“Jika dirinci menurut kota, maka Samarinda mengalami deflasi 0,5o persen, Balikpapan 0,89 persen dan Tarakan sebesar 0,81 persen. Dengan demikian untuk ketiga kota ini inflasi kalender (Januari-Oktober) 2010 Samarinda  telah mencapai 5,67 persen, Balikpapan 6,66 persen dan Tarakan 5,50. Sedangkan inflasi ‘year on year’ pada Oktober masing-masing mencapai 5,84 persen untuk Samarinda, 7,17 persen Balikpapan dan 8,04 persen Tarakan.

Sementara itu, kota-kota di Kalimantan yang mengalami inflasi adalah Kotawaringin Timur sebesar 1,01 persen,  sedangkan sisanya yaitu Kota Pontianak 0,15 persen, Banjarmasin 0,27 persen, Palangkaraya 0,59 persen dan Singkawang 1,65 persen. (vb/yul)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.