ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kaltim Serius Wujudkan Klaster Industri Petrokimia

December 9, 2010 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA–vivaborneo.com, Kaltim melakukan berbagai persiapan menuju pencapaian Klaster Industri Petrokimia (migas dan kondensat) nasional yang akan dipusatkan di Bontang. Pembangunan sektor industri petrokimia dengan berbagai produk turunannya tersebut merupakan peluang  sangat strategis  untuk optimalisasi nilai tambah, serapan tenaga kerja dan peningkatan devisa bagi Negara.“Kepedulian seluruh stake holder dalam pengembangan klaster industri petrokimia ini sangat diperlukan demi percepatan pencapaiannya. Peluang  ini, tentu harus kita optimalkan secara baik,” kata Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dalam sambutan yang dibacakan Plt. Asisten Kesra Sekprov Kaltim H Sulaiman Gafur, di ruang rapat Tepian II Kantor Gubernur saat membuka Forum Komunikasi Networking Klaster Industri Petrokimia Kaltim, Rabu (8/12).

Penetapan Kaltim atau tepatnya kota Bontang sebagai klaster industri petrokimia merupakan hasil kerja keras seluruh komponen masyarakat Kaltim dan pemerintah. Karena itu, lanjut gubernur, kesempatan ini harus bisa dimanfaatkan secara baik untuk hasil yang baik bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Kaltim.

Klaster industri terbagi dalam 6 kelompok komoditi  dan total ada 35 klaster industri secara nasional. Kaltim mendapat kepercayaan nasional dengan penetapan 2 klaster sekaligus yakni klaster industri petrokimia (migas dan kondensat) di Bontang dan klaster industri pertanian oleochemical di Maloy, Kutai Timur.

Penetapan Kaltim sebagai klaster industri petrokimia tertuang dalam Peraturan Presiden RI No. 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional. Arah pengembangan klaster industri ini kemudian diperkuat dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 14/-M-IND/PER/1/2010 tentang Peta Panduan Pengembangan Klaster Industri Petrokimia.

Selain berpeluang memberi kontribusi bagi penerimaan devisa Negara, peningkatan nilai tambah dan memberi serapan tenaga kerja yang besar, pengembangan klaster industry petrokimia akan memberikan kontribusi besar dalam transpormasi kultural kearah modernisasi kehidupan masyarakat dan mendukung pembentukan daya saing nasional.

Rapat menghadirkan sejumlah pemateri diantaranya berasal dari BP Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, PT Pupuk Kaltim dan akademisi dari Universitas Mulawarman. Saat membuka forum komunikasi, H Sulaiman Gafur juga didampingi Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM, H Yadi Sabianor dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Kaltim.

“Untuk percepatan klaster industri ini Gubernur Kaltim juga telah membentuk Tim Kelompok Kerja Pengembangan Klaster Industri Petrokimia. Tim ini bertugas sebagai motor  pengembangan klaster industri petrokimia ini,” pungkas Sulaiman Gafur.

Keberadaan klaster industri petrokimia ini diharapkan memberi multiplier effect bagi masyarakat, pemerintah dan bagi para pelaku industry. Bagi masyarakat pengaruh positif yang bisa diharapkan adalah pada pengembangan industri pendukung, pengembangan infrastruktur dan wilayah, sektor informal dan peningkatan program community development. Sementara bagi pemerintah diharapkan terjadi penghematan devisa dan peningkatan pendapatan Negara. Sedangkan untuk pelaku industri mereka dapat mengambil manfaat dari peningkatan nilai tambah dan transfer teknologi. (vb/sam)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.