Alun – Alun Itho Bisa Jadi Tempat Wisata Kuliner

SENDAWAR – Kutai Barat (Kubar) bukan saja terkenal dengan wisata dan keindahan alamnya yang begitu mempesona, tetapi juga terkenal juga dengan berbagai kue tradisional yang beraneka ragam.

Potensi yang ada ini menjadi wisata kuliner masyarakat, terutama setiap minggu sore beraneka makanan disuguhkan para pedagang kaki lima berjejer memadati seputaran alun – alun Itho.

Mila Karmila, seorang pedagang yang menjual beraneka macam kue, mulai dari cucur, bingka, brongko, pisang ijo, roti maros, mengatakan penghasilannya berkisar Rp600 ribu hingga Rp1 juta.

Dikatakan, Jika cuaca cerah, pengunjung banyak. Berbeda jika musim hujan. Dagangannnya banyak yang tidak laku dan merugi.

“Jika tidak hujan banyak pengunjung yang datang bersama keluarga. Ada juga yang melakukan senam zumba di depan panggung alun – alun, setelah itu baru mereka mencicipi kuliner disini,” kata Mila saat ditemui media ini Minggu (9/2/2020).

Senada dengan pedagang asal Melak Nurdahlia. Pegawai TKK di Dinas Pariwisata ini mengatakan, adanya tempat kuliner setiap minggu di Alun–alun Itho sangat membantu perekonomian masyarakat, setidaknya ada penghasilan tambahan bagi ibu – ibu di hari libur.

“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah yang sudah membolehkan berdagang di alun-alun ini, sehingga kami yang bekerja sebagai TKK dan honorer ini mendapatkan hasil tambahan,” ujar Nurdahlia.

Nurdahlia menuturkan, masakan kue yang dijual ini bukan hanya miliknya pribadi, ada juga punya keluarga dan juga tetangga yang menitipkan untuk dijual. Penghasilannya bisa mencapai Rp300 ribu hingga Rp600 ribu.

“Kadang kami mendapatkan untung lebih besar jika ada acara keramaian dan hiburan,” tandasnya.

Ia berharap pemerintah daerah bisa membuat kios di pinggir alun-alun, sehingga para pedagang tidak kepanasan dan kehujanan serta Alunaalun Itho bisa dijadikan pusat kuliner di Kubar. (arf).

---