ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Program Kejaksaan Masuk Pesantren, Kunjungi International Islamix Boarding School Al-Izzah

April 8, 2022 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

BATU– Kejaksaan Negeri Kota Batu, menggelar program Jaksa Masuk Pesantren di Internasltional Islamic Boarding School Al-Izzah  Batu,  Kamis (7/4/2022).

Kepala humas Kejari Batu yang juga Kasi Intel Kejari Batu Edy Sutomo SH.MH menyebutkan kegiatan Jaksa Masuk Pesantren merupakan bagian dari program Jaksa Masuk Sekolah dengan memberikan penyuluhan  diikuti Siswa kelas 10 dan 11 di International Islamic Boarding School Al-Izzah sebanyak  150 Siswa.

Koeshartanto, SH dan Trisnaulan Arisanti, SH.MH dari seksi intel yang menjadi narasumber mengangkat tema Bullying atau perundungan sesuai dengan Undang Peradilan Anak, Undang Undang Nomor 11 Tahun 2012 (12-18 thn), keadilan restorative,  diversi Lembaga pembinaan khusus anak) dan Undang Undang Perlindungan Anak  UU No. 35 tahun 2014 tentang perubahan UU 23 Tahun 2002 tentang bullying atau perundungan .

“Termasuk Tindak Pidana yang biasanya dilakukan anak – anak tanpa disadari oleh pelaku,” ujar Edy.

Narasumber memberikan edukasi terkait bullying mengenai cara menyikapi dan menghindari

bullying diantara para siswa. Juga himbauan kepada guru ilmu pengetahuan alam, ustadz dan murobi (penjaga asrama) dalam menyikapi tindakan bullying yang bisa saja terjadi dalam proses belajar mengajar sehari-hari.

Selain itu diharapkan orang tua siswa tetap intens berkomunikasi dengan putra dan ustad pembimbing di sekolah, sehingga apabila terdapat pelaku bullying maka guru bisa segera mengkomunikasikan solusinya serta mengedukasi dan merehabilitasi santri serta orangtuanya.

Narasumber berharap agar para siswa  tidak terlalu berlebihan dalam bercanda, dapat menjaga marwah keluarga dan instansi pendidikan agar terhindar sebagai pelaku ataupun korban dari tindakan bulying dan apabila menjadi saksi perilaku bulying segera menyampaikan kepada pihak yang berwenang agar segera dicarikan solusinya.

Aksi bulying merupakan embrio kekerasan yang harus diantisipasi sedini mungkin dan membutuhkan kerjasama siswa/santri, guru/ustadz dan orangtua siswa/ wali santri. (Buang Supeno)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.