ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

“Jenderal Mabok” Jajanan Khas Berbuka Puasa

July 16, 2013 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SUDAH menjadi kebiasaan sebagaian besar Muslim di Kalimantan atau di Indonesia pada umumnya, berbuka puasa dengan aneka kue atau jajanan yang manis. Kebiasaan tersebut tentunya dimanfaatkan sebagaian orang untuk mencari keuntungan dengan menjual aneka kue untuk berbuka puasa.

Rabiatul Adawiyah yang biasaya menjualnasi kuning, kini dibulan puasa beralih menjual Bingka Telur/Jenderal Mabok, keuntungannya Rp 400 ribu sehari

Seperti halnya di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, pasangan Rabiatul Adawiyah dan Rahmadi memanfaatkan momen bulan Ramadan untuk berdagang salah satu kue khas Kalimantan yang dinamakan Bingka Telur atau orang Kota Raja Tenggarong biasa menyebutnya dengan “jajak Jenderal Mabok”.

Padahal sehari-hari diluar bulan puasa warga jalan Kartini gang 3 Tenggarong ini berdagang nasi kuning dan lontong sayur tiap pagi di depan balai nikah KUA jalan Maduningrat Teggarong.

“Kalau Ramadan kami jualan kue untuk berbuka puasa ini, soalnya kalo nasi kuning mungkin kurang cocok,” ujar Rabiatul saat ditemui sedang menjajakan jenderal mabok-nya di kawasan pasar Tangga Arung jalan Maduningrat depan Sentral Komputer, Senin (15/7) menjelang sore.

Keputusan banting setir dari jualan nasi kuning ke jenderal mabok tersebut tak sia-sia, pasangan paruh baya tersebut mampu meraup keuntungan lebih selama ramadan ini.

Menurut Dia, keuntungan jualan nasi kuning sebelum Ramadan sehari mulai Rp 200 sampai 300 ribu rupiah tiap harinya.

“Jualan kue ini di bulan puasa, Alhamdulillah kami bisa untung antara 400 sampai 500 ribu rupiah  sehari,” ungkapnya.

Dikatakannya, dalam sehari Rabiatul mampu menjual 250 buah bingka telur-nya, dengan harga Rp 10 ribu per buah. Pembeli bisa memilih lima rasa kue legit dan manis tersebut yang dijajakannya, yaitu rasa tape, gula merah, kentang, gabin atau biskuit, serta rasa pandan. Tapi yang paling dicari adalah yang rasa pandan karena merupakan rasa khas jenderal mabok.

Namanya saja bingka telur, bahan utamanya yaitu komposisinya lebih banyak didominasi telur dan gula. Dalam sehari, Rabiatul menghabiskan 500 butir telur untuk membuat jenderal mabok itu. Pantas saja rasanya legit dan lembut di lidah serta manis, sehingga bisa sedikit terhanyut dengan rasanya ketika memasukkan kue ini kemulut. Mungkin, karena hal
tersebut orang-orang Tenggarong menamakannya dengan “jenderal mabok”.

Ingin mencoba! Silahkan datang ke pasar Tangga Arung. Tapi jangan terlalu sore, pasalnya jenderal mabok pasangan Rabiatul dan Rahmadi tersebut biasanya sudah ludes terjual sebelum pukul 17.00 wita. (vb/hayru)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.