Terdakwa Kasus Korupsi SMA Negeri 3 Batu Dihukum 5 dan 6 Tahun Penjara

June 26, 2022 by  
Filed under Serba-Serbi

SURABAYA – Majelis hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menghukum terdakwa kasus korupsi SMA Negeri 3 Batu masing-masing dengan 5 tahun dan 6 tahun penjara. Majelis hakim yang dipimpin Cokorda Gede Arthana memutuskan pada sidang lanjutan dugaan korupsi kegiatan pengadaan tanah pendidikan di SMAN 3, Kota Batu Tahun 2014 di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Surabaya, Kamis (23/6/2022).

Kepala Seksi Intelejen (Kasi Intel) Kejari Batu, Edi Sutomo dalam rilisnya menyebutkan persidangan dilaksanakan secara  online melalui aplikasi zoom dengan terdakwa Nanang Ismawan Sutriyono, dan Edi Setiawan yang berada di Lapas Klas IA Lowokwaru.

Dalam putusannya, majelis hakim menyatakan Nanang Ismawan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 tahun 1999 ttg Pemberantasan TPK sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP; Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 5 tahun dikurangi dengan masa penahanan yang sudah dijalani dengan perintah tetap ditahan. Terdakwa juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp200 juta subsidair 4 bulan kurungan. Terdakwa juga diminta membayar uang pengganti sebesar Rp.12.650.000 apabila tidak dibayar dalam waktu 1 bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap maka harta bendanya dapat disita dan dilelang untuk menutupi uang pengganti apabila tidak mencukupi diganti dengan pidana penjara selama 6 bulan

Sementara untuj nama terdakwa Edi Setiawan dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP serta menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 6 tahun dikurangi dengan masa penahanan yang sudah dijalani dengan perintah tetap ditahan. Terdakwa juga diminta membayar denda sebesar Rp.200 juta subsidair 4 bulan kurungan serta barang bukti dikembalikan kepada yang berhak.

Menurut Edy Sutomo, kedua terdakwa menyatakan banding dan Jaksa Penuntut Umum menyatakan pikir-pikir. (Buang supeno)

Gunung Bayan, Datuk, dan H Asfia

June 26, 2022 by  
Filed under Opini

Catatan Rizal Effendi

GUNUNG BAYAN sempat didemo. Itu gara-gara berita tentang perusahaan itu memberi bantuan dana pendidikan atau beasiswa kepada perguruan tinggi (PT) di luar Kaltim sebesar Rp 500 miliar. Tentu saja menimbulkan kecemburuan. Tapi belakangan isu Rp 500 miliar itu tidak terlalu tepat. Karena ternyata jumlahnya Rp 200 miliar. Disalurkan ke beberapa PT. Apalagi dana yang diberikan adalah dana pribadi owner, bukan perusahaan.

Belakangan diketahui juga regulasi program kepedulian sosial atau CSR masih lemah. Karena tidak cukup aturan turunannya. Karena itu Gubernur Kaltim Isran Noor mengeluarkan Pergub untuk memberikan panduan, sehingga tidak terjadi lagi kesimpangsiuran dalam penerapannya di kemudian hari.

Terlepas soal dana CSR yang menghebohkan itu, Gunung Bayan saat ini memang salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Kaltim bahkan di Indonesia. Saking besarnya, sang pemilik saham terbesar, Datuk Dr Low Tuck Kwong disebut Majalah Forbes sebagai salah satu dari 10 orang terkaya di Indonesia. Total kekayaannya mencapai Rp 30 triliun lebih atau 3 kali APBD Kaltim.

Datuk aslinya kelahiran Singapura, 17 April 1948. Berarti usianya sudah 74 tahun. Pada tahun 1972, saat berusia 24 tahun, dia memutuskan pindah ke Indonesia. Mulanya dia merintis usaha konstruksi seperti bisnis sang ayah, Low Sum di Singapura.

Ia membuat perusahaan konstruksi yang khusus menangani pekerjaan umum, konstruksi bawah tanah hingga konstruksi bawah laut. Perusahaan konstruksi sipil ini kemudian mendapat kontrak batu bara pada tahun 1988.

Sejalan dengan perkembangan usahanya, Datuk memutuskan berpindah kewarganegaraan dari warga negara Singapura menjadi  warga negara Indonesia (WNI) pada tahun 1992.

Datuk Low Tuck Kwong dianugerahi gelar Doktor HC (honoris causa) dari Universitas Notre Dame of Dadiangas, Filipina pada tanggal 17 Maret 2012 dan memiliki diploma di bidang teknik sipil (Civil Engineering) dari Japan Institute.

Ketika Pak Dahlan Iskan melakukan perjalanan ke Tabang, Datuk menerima langsung bersama Pak Lim. Dia memanggil Pak Dahlan sebagai Pak Menteri. Mungkin teringat waktu Pak Dahlan menjadi menteri BUMN.

Saya hanya satu dua kali saja pernah bertemu Datuk. Yang saya ingat pada acara HUT Kota, saya atas nama Pemerintah Kota memberikan penghargaan atas dedikasi dan pengabdiannya mengembangkan usaha  di Kaltim, khususnya di Balikpapan.

Nama Gunung Bayan memang sudah terlalu populer. Berawal ketika Datuk mengakuisisi perusahaan tambang PT Gunung Bayan Pratamacoal dan PT Dermaga Perkasapratama di tahun 1997. Setahun kemudian Datuk mengoperasikan terminal batu bara terbesar di Teluk Balikpapan. Saya pernah meninjau ke sana.

Dengan mengakuisisi sejumlah konsesi baru, Datuk membentuk perusahaan induk, yang belakangan dikenal sebagai  PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Datuk bertindak sebagai direktur utama dengan didampingi 8 direktur. Salah satunya Pak Lim, lengkapnya Lim Chai Hock, yang banyak berada di Kaltim.

Sewaktu saya masih wali kota, saya sering bertemu Pak Lim berkaitan kerjasama pembangunan power plant dengan Perusda Pemkot, meneruskan apa yang sudah dirintis Pak Imdaad Hamid, wali kota sebelumnya. Sayang kerjasama itu putus di kemudian hari.

Dalam rilis resminya, Bayan Group mengklaim sebagai inovator di bidang industri pertambangan batu bara, yang terus mengembangkan teknologi baru sehingga mengukuhkan posisinya sebagai salah satu produsen batu bara berbiaya terendah di Indonesia.

Menurut laman resmi perusahaan, Bayan Resources memiliki lima kontrak batu bara dengan 16 izin usaha pertambangan (IUP) seluas 126 ribu hektare di Kaltim dan Kalsel. Saat ini, konsesi tersebut dibagi menjadi 4 proyek pertambangan aktif.

Ada tambang Teguh Sinar Abadi atau Firman Ketaun Perkasa (FKP) di Kutai Barat dengan produksi 3 juta ton setahun. Tambang Perkasa Inakakerta di Kutai Timur dengan produksi 1-2 juta ton setahun. Ada tambang Tabang/Pakar di Kutai Kartanegara yang produksinya akan ditingkatkan menjadi 50 juta ton per tahun. Terakhir tambang Wahana Baratama Mining di Satui, Kalsel dengan produksi 1-2 juta ton setahun.

Bayangkan, data yang saya peroleh sampai kuartal ketiga 2021 lalu, Bayan sudah memproduksi 27,3 juta ton. Batu bara itu terbesar dijual ke Filipina, menyusul China, Korea, India, dan Malaysia. Hasilnya, Bayan meraup laba sekitar Rp 9,5 triliun saat itu. Apalagi sekarang. Pasti lebih besar.

Ada kabar menarik dari Gubernur Isran. Gunung Bayan menyampaikan niatnya untuk memperbaiki dan meningkatkan Jembatan Mahakam (Jembatan Mahkota 1) sama dengan jembatan di sebelahnya, Jembatan Mahkota 2. Biaya semuanya ditanggung  Gunung Bayan.  “Itu disampaikan langsung oleh Datuk kepada saya,” kata Isran beberapa waktu lalu.

Tujuannya, selain jembatan kembar itu lebih serasi dan cantik, juga memungkinkan kapal dan ponton batu bara lewat lebih aman. Maklum selama ini Jembatan Mahkota 1 sering kena tabrak. Isran sendiri menyambut baik rencana itu. “Mudah-mudahan bisa segera direalisir,” katanya.

SPESIALIS KONTRAKTOR TAMBANG

Di tengah meningkatnya produksi batu bara Gunung Bayan terutama dari lokasi Tabang, di sana ada salah seorang kontraktornya dari pengusaha daerah. Dia adalah Haji  Ahmad Asfia, yang juga akrab dipanggil Aseng. Lengkapnya Djie Tjin Seng.

Haji Asfia adalah pengusaha asal Tarakan, yang besar di Balikpapan. Bersama beberapa tokoh pengusaha lainnya, dia  terbilang akrab dengan Pak Imdaad Hamid. Bahkan sampai sekarang. Kalau Pak Imdaad pulang dari Jakarta, dia yang sering memfasilitasi. Dia sangat menghormati wali kota ke-8 Balikpapan  tersebut karena dia mulai berkembang pada masa itu.

Di bawah bendera PT Karunia Wahana Nusa, H Asfia berkembang menjadi spesialis kontraktor perusahaan tambang batu bara. Awalnya dia kontraktor umum khususnya konstruksi. Sebelum di Gunung Bayan, dia juga kontraktor perusahaan tambang asal Korea, PT Kideco Jaya Agung di Kabupaten Paser. Dia mengendalikan ribuan pekerja di beberapa lokasi.

Ketika saya sibuk menangani wabah Covid-19 tahun 2020 lalu, bersama sejumlah pengusaha di antaranya Johny Santoso,  Charles, Hendry Tatang dan lainnya, Haji Asfia menggalang dana untuk pembelian APD (alat pelindung diri) untuk petugas kesehatan lewat Gerakan Balikpapan Peduli Corona (GBPC), yang diketuai Roy Nirwan.

Bersama Roy juga, Haji Asfia aktif menjadi pengurus Perbakin Kaltim. Dia pernah terlibat aktif dalam Kejuaraan Menembak Kapolda Kaltim. Di tengah kesibukannya menjadi pengusaha, perhatiannya terhadap kegiatan sosial dan olahraga tetap dilakukannya. Dia juga pembina organisasi Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) di daerah ini.

Saya sangat menghormati dan mengapresiasi tokoh pengusaha yang satu ini. Dia pekerja keras, tak banyak bicara, tapi terus berkiprah dan mampu tumbuh sebagai pengusaha daerah yang andal dan berkualitas. Itu sebabnya Datuk Low Tuck Kwong memberi kepercayaan besar dalam peningkatan produksi tambang batu bara Gunung Bayan.

Pak Dahlan sampai menulis khusus tentang Haji Asfia. Judulnya singkat, “Aseng.” Yang dipuji Pak Dahlan, selain prestasi usahanya yang luar biasa, juga aktivitas ibadahnya yang sangat kuat. Haji Asfia dikenal masyarakat setempat sangat perhatian terutama dalam membantu pembangunan masjid. Ia juga membangun masjid di hutan tambang dengan mendatangkan imam dari Balikpapan, lulusan Pondok Salafiyah Bangil, Jatim.

“Dalam hal salat, saya kalah jauh dari Aseng. Bukan saja seringnya, juga khusyuknya. Saya perhatikan salatnya: tiga kali lebih lama dari salat saya,” begitu kata Pak Dahlan.

Saya jadi teringat hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Ibnu Umar ra. “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah (beramal ibadah) untuk akhiratmu, seakan-akan engkau akan mati besok pagi.” Sepertinya H Asfia mengamalkan hadis tersebut. Dan sukses.

Sosok Poldi, Bercocok Tanam Untuk Masjid dan Gereja

June 26, 2022 by  
Filed under Profile

Poldi, Kepala Kampung Suka Murya, Kecamatan Talisayan, Berau

TALISAYAN.  Tak ada yang menduga, berawal dari hobinya bercocok tanam sejak kecil,  dengan lahan yang terbatas, justru kini telah memiliki puluhan hektare lahan perkebunan dengan berbagai macam jenis tanaman.

“Saya mulai bercocok tanam sejak kelas 1 SMP, ikut bersama orang tua. Pulang sekolah, ganti baju langsung ke kebun,” kata Poldi, Kepala Kampung Suka Murya,  Kecamatan Talisayan Kabupaten Berau kepada media ini tersenyum. (Sabtu (25/6/2022).

Kebiasaan itu terus terbawa sampai sekarang.  Jika tidak kerja dalam sehari, badannya terasa pegal-pegal.

Ditemui di sela sela kesibukannya, seperti  biasa Poldi tengah membersihkan lahan seluas setengah hektar siap tanam di sekitar masjid Al Hijrah Kampung Suka Murya.  Tanaman yang rencananya akan ditanami kata Poldi lagi yaitu jenis lombok. Ditargetkan,  lombok ini akan mendatangkan hasil ratusan juta rupiah.

“Hasil panen lomboknya akan kita masukkan ke kas masjid ini.  Bukan di sini saja,  tapi tempat ibadah lainnya seperti gereja juga kita lakukan hal yang sama. Hasil panennya kita masukkan ke kas gereja. Dan alhamdulillah ini didukung masyarakat,” kata Poldi.

Program bercocok tanam patut dicontoh ini lanjut Poldi yang menjabat Kepala Kampung Suka Murya,  Kecamatan Talisayan periode 2021/2025 lagi,  akan terus berlanjut.  Setelah lombok,  ditargetkan tomat dan terakhir jagung.

“Begitu seterusnya, apalagi harga lombok,  tomat dan jagung saat ini lagi naik. Sayang kalau ada lahan kosong tidak dimanfaatkan, selain bersih juga memberikan hasil,” tambah.

Saat ini Kampung Suka Murya memiliki jumlah penduduk lebih dari 1000 jiwa.  penghasilan utama masyarakatnya dari bercocok tanam seperti jagung,  sawit,  pisang dan lainnya. Infrastruktur umum kampung ini terbilang lengkap, mulai dari kantor Koramil 0902-07 Talisayan. prasarana pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) , kesehatan,  pabrik kelapa sawit,  fasilitas olahraga hingga pos keamanan tiap RT.

Sebagai kepala kampung, Poldi yang dikarunia 2 anak hasil buah kasih dari istri tercinta,  Masriani (55),  tetap berusaha bekerja semaksimal mungkin. Terutama dalam hal pelaksanaan program pembangunan dapat terwujudkan. Karena menurut Poldi,  kepala kampung merupakan pelayan masyarakat,  bukan sebaliknya minta dilayani masyarakat.

“Pagi sampai jelang sore di kantor.  Setelah itu ganti baju lanjut ke kebun,” ungkapnya tersenyum. (yoi)

Teknologi Tepat Guna Untuk Kemandirian Desa

June 26, 2022 by  
Filed under Kalimantan Timur

TENGGARONG – Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim H Riza Indra Riadi membuka Lomba dan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) VIII Tingkat Provinsi Kaltim Tahun 2022 di Lapangan Basket Rondong Demang Tenggarong, Sabtu (25/6/2022).

“Semoga bermanfaat  dan menjadi informasi terkait wawasan teknologi tepat guna sehingga masyarakat mampu meningkatkan daya saing dan nilai tambah, serta mendorong keunggulan kreativitas menuju kesejahteraan dan kemandirian masyarakat desa,” kata Riza Indra Riadi membacakan sambutan tertulis Gubernur Kaltim H Isran Noor.

Dikatakan, gelar dan lomba  TTG yang dilaksanakan setiap tahun merupakan upaya pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan daya saing di desa melalui pengembangan teknologi tepat guna.

Selain itu juga untuk mempercepat alih teknologi dari sumber inovasi kepada pengguna untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk UMKM yang ada di desa, hingga mampu berdaya saing dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Gelar TTG merupakan strategi untuk menyalurkan informasi tentang berbagai teknologi tepat guna unggulan yang dapat memberikan nilai tambah untuk daya saing usaha,” tambahnya.

Dalam kegiatan ini juga dikenalkan sejumlah TTG unggulan yang dihasilkan oleh para mitra binaan daerah kabupaten dan kota.

“Saya berharap agar masing-masing kabupaten kota memiliki program dan rencana kerja yang tepat dan menyiapkan sasaran pengembangan teknologi tepat guna, sehingga mampu menjembatani masyarakat sebagai pengguna teknologi tepat guna dengan sumber daya alam teknologi tepat guna,” papar Riza.

Pemerintah kabupaten dan kota juga diminta agar mampu memfasilitasi pemasaran produk pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna serta selalu memotivasi penggunaan teknologi tepat guna di lingkungan masyarakat.

Sementara Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah berterima kasih karena Kukar dipercaya menjadi tuan rumah dan berharap kegiatan ini bermanfaat sebesar-besarnya bagi Kalimantan Timur,” kata Edi Damansyah.

Acara juga dihadiri para kepala daerah di Kaltim, Sultan Kutai Ing Martadipura, para Sekda dan para ketua DPRD se-Kaltim.

Pada kesempatan itu juga diserahkan penghargaan kepada sejumlah perusahaan yang peduli terhadap pengembangan teknologi tepat guna dalam upaya kemandirian desa. (sam/adv/diskominfo kaltim)

Donna : Munassus Kadin di Banten Tegaskan Tidak Ada Dualisme Kadin

June 25, 2022 by  
Filed under Berita, Ekonomi & Bisnis

Ketua Kadin Kaltim Dayang Donna Faroek dan Mendagri Tito Karnavian

BANTEN – Musyawarah Nasional Khusus (Munassus) Kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia baru saja digelar di Banten, Kamis, 23 Juni 2022.  Agenda tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 34 provinsi, asosiasi dan juga himpunan yang tergabung menjadi anggota Kadin.

Dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mewakili Presiden Joko Widodo, Munassus digelar untuk menyempurnakan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), dan salah satu hal penting disebutkan, Kadin Indonesia merupakan satu satunya induk seluruh organisasi dunia usaha di Indonesia.

Saat dikonfirmasi, Dayang Donna Faroek selaku Ketua Kadin Kaltim menjelaskan bahwa Munassus diselenggarakan dalam rangka membahas perubahan dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin, bukan dalam rangka pemilihan ketua, tapi dikhususkan untuk membenahi peraturan organisasi yang tertuang di AD/ART.

“Penyempurnaan AD/ART ini, penting dan perlu dilakukan seiring dengan perkembangan tatanan dunia usaha yang terus berubah,” ujar Donna.

Dikatakan, Penyempurnaan ini bertujuan untuk memperkuat internal organisasi Kadin guna meningkatkan fungsi, keseimbangan peran dan tanggung jawab antar komponen didalam organisasi untuk menjadi Kadin yang satu yang Inklusif dan Kolaboratif.

Donna juga menyinggung persoalan dualisme Kadin, karena seperti yang pernah beredar, ada acara pelantikan yang mengatasnamakan Kadin Kaltim, “Padahal jelas dan tegas pemerintah mengakui hanya ada satu Kadin,” tegasnya.

Hal itu dibuktikan dengan kehadiran Presiden saat pembukaan Munas Kadin di Kendari tahun lalu dan terpilih M. Arsjad Rasjid sebagai Ketua secara aklamasi, lalu kemudian melalui Munassus kemarin di Banten, resmi dibuka oleh pemerintah yang diwakili oleh Menko Kemaritiman dan di tutup oleh Mendagri, Prof. Drs. Tito Karnavian.

Dalam keterangannya, Donna Faroek juga menyampaikan bahwa berdasarkan hasil Munassus ini, maka sudah menjadi kewajiban dan tugas utama dirinya sebagai Ketua Umum Kadin Kalimantan Timur untuk menyampaikan hasil dari Munassus Kadin Indonesia kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur beserta Bupati & Walikota se Kalimantan Timur.

“Bahwa hanya ada satu Kadin di Kalimantan Timur dibawah Kepemimpinan Dayang Donna Faroek, agar tidak ada lagi yang mengklaim bahwa dirinya juga merupakan pengurus Kadin yang sah, semua sudah selesai, tidak ada lagi istilah dualisme, Kadin ini dan itu,” tegas Donna.

Donna berharap semoga payung hukum dunia usaha yaitu Kadin di Kalimantan Timur dapat menjadi satu satunya mitra pemerintah, dimana akan memunculkan kepercayaan rakyat, yang dapat membantu dan bersinergi dalam rangka pembangunan dan peningkatan perekonomian di Kalimantan Timur serta memberikan kepastian hukum.

Ketua Kadin Pusat M. Arsjad Rasjid menyerahkan hasil Munassus kepada Mendagri Tito Karnavian

Sementara itu, dalam sambutannya saat menutup acara Munassus, Menteri Dalam Negeri  Tito Karnavian menyatakan bahwa dengan berakhirnya Munassus  Kadin Indonesia yang dihadiri lengkap dari 34 provinsi dan seluruh asosiasi/himpunan yang tergabung di Kadin, maka hal ini jelas memberikan kepastian hukum Kepada Pemerintah.

“Bahwa Kadin dibawah pimpinan ketua umum Bapak Arsjad Rasjid merupakan satu satunya induk organisasi dunia usaha di Indonesia yang sah, Kemendagri akan menyampaikan pada seluruh kepala daerah dan menyampaikan bahwa hanya ada satu Kadin, agar mereka di daerah hanya mengakui Kadin yang sedang melaksanakan munassus saat ini, bukan yang lain,” ujar mantan kapolri tersebut.

Tito karnavian juga menegaskan bahwa dengan disempurnakannya AD/ART ini maka pemerintah akan menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres)  dan juga mengeluarkan surat edaran yang akan ditujukan kepada Pemerintah Daerah di Seluruh Indonesia.

“Karena hal itu juga jelas, rujukannya atas amanah Pasal 4 UU No.1 1987 tentang Kadin Indonesia yaitu hanya satu Kamar Dagang dan Industri yang merupakan wadah bagi pengusaha Indonesia,” tutup Tito.***

 

« Previous PageNext Page »

  • vb

  • Pengunjung

    903689
    Users Today : 3009
    Users Yesterday : 3380
    This Year : 752065
    Total Users : 903689
    Total views : 9599441
    Who's Online : 35
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-06